sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korut tuding tiga kapal induk AS picu ketegangan

Tiga kapal induk Amerika Serikat yang menggelar latihan di perairan Korea Selatan, membuat Korea Utara cemas.

Dika Hendra
Dika Hendra Jumat, 17 Nov 2017 13:19 WIB
Korut tuding tiga kapal induk AS picu ketegangan

Kehadiran tiga kapal induk Amerika Serikat (AS) di Semenanjung Korea justru mendorong kawasan itu menuju perang nuklir. Itu diungkapkan Pyongyang dalam surat yang disampaikan kepada Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tiga kapal induk AS, USS Ronald Reagan, USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz, menggelar latihan tempur di perairan antara Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, Selasa (14/11) lalu. 

Untuk pertama kali, tiga kapal induk dengan bobot lebih dari 100.000 ton itu berlayar bersama-sama dalam satu dekade terakhir. Mereka juga bergabung dalam latihan perang bersama kapal perang milik Korsel dan Jepang.

“Latihan perang melibatkan pesawat pengebom AS B-1 yang menciptakan situasi terburuk di sekitar Semenanjung Korea,” kata Duta Besar Korut untuk PBB Ja Song-nam dilansir CNN

CNN tidak bisa mengakses surat tersebut. Tetapi beberapa kantor berita asing juga mengungkapkan isi surat tersebut.

Dijelaskan Ja, Washington kini mulai mengamuk untuk melaksanakan latihan perang. AS ingin mengenalkan peralatan senjata nuklir mereka di sekitar Semenanjung Korea. “AS sendirilah yang ingin meningkatkan ketegangan dan mengabaikan perdamaian,” paparnya.

Dalam sudut pandang AS, kehadiran tiga kapal induk di perairan Pasifik itu sebagai sinyal kepada Korut bahwa AS tidak akan bisa diintimidasi oleh Pyongyang. Apalagi, Korut terus melakukan uji coba nuklir dan misil balistik meski telah mendapatkan sanksi PBB.

Sponsored

“Kita mengirimkan tiga kapal induk ke Semenanjung Korea. Kita juga menempatkan kapal selama nuklir di sana,” ujar Presiden AS Donald Trump saat berkunjung ke Korsel pekan lalu.

Dikuatkan oleh Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Scott Swift bahwa latihan perang di Pasifik Barat merupakan ujian kuat bagi kemampuan Armada Pasifik AS. 

“Itu juga menunjukkan komitmen kuat untuk melanjutkan keamanan dan stabilitas di kawasan,” tegas Swift.

Berita Lainnya
×
tekid