sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kurang dari sepekan, dua menteri di Jepang mundur

Kawai mundur setelah sebuah laporan media menyebutkan dia memberikan hadiah seperti kentang dan jagung kepada konstituennya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 31 Okt 2019 14:02 WIB
Kurang dari sepekan, dua menteri di Jepang mundur

Menteri Kehakiman Jepang mengundurkan diri pada Kamis (31/10) setelah sebuah laporan media menyebutkan dia memberikan hadiah seperti kentang dan jagung kepada konstituennya. Ini merupakan pengunduran diri kali kedua di kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe dalam waktu kurang dari sepekan.

Pengunduran diri Katsuyuki Kawai yang tiba-tiba terjadi enam hari setelah Isshu Sugawara hengkang dari pos menteri perdagangan dan industri. Sugawara dituduh melakukan pelanggaran hukum pemilu dengan diduga memberikan melon dan kepiting kepada para pemilih di daerah pemilihannya di Tokyo.

Laporan di majalah mingguan, Shukan Bunshun, menuturkan bahwa selain Kawai yang mendistribusikan hadiah kepada para pendukungnya, termasuk mangga yang biasanya mahal di Jepang, istrinya yang juga anggota parlemen dari Partai Demokratik Liberal, Anri Kawai, juga telah menggaji staf kampanye lebih dari jumlah yang diizinkan oleh hukum.

Kawai mengklaim, baik dia maupun istrinya tidak tahu menahu tentang tuduhan tersebut serta menyangkal telah melanggar UU. Keputusannya untuk mundur disebut demi menghindari kerusakan sistem peradilan lewat hilangnya kepercayaan publik.

Berbicara kepada awak media pada Kamis, PM Abe meminta maaf untuk kedua kalinya dalam seminggu terakhir. Dia mengatakan memikul tanggung jawab penunjukan keduanya saat perombakan kabinet bulan lalu. 

"Sebagai orang yang menunjuknya, saya memikul tanggung jawab atas ini, saya meminta maaf ... Saya harus menerima kritik keras terhadap situasi ini dan bekerja lebih keras dari sebelumnya," kata PM Abe.

Masako Muri, mantan menteri yang bertanggung jawab atas kesetaraan gender dan sejumlah langkah untuk memerangi penurunan angka kelahiran, akan menggantikan Kawai.

Pihak oposisi menggambarkan situasi saat ini sebagai keadaan darurat.

Sponsored

"Mengundurkan diri secara otomatis karena laporan majalah mingguan tentang isu yang dicurigai ilegal, sama saja seperti mengakuinya," kata Tetsuro Fukuyama, sekretaris jenderal Partai Demokratik Konstitusional Jepang.

Pada 2014, terdapat pula dua menteri yang memutuskan mundur dalam waktu beberapa jam untuk meredakan skandal dana politik tanpa menimbulkan kerugian pada PM Abe. Kali ini, PM Abe pun akan selamat tanpa cedera mengingat oposisi yang kacau dan lemah.

"Dia adalah PM yang menghadapi saingan yang lemah dan telah mengalami cuaca yang jauh lebih buruk," ujar Jeff Kingston, direktur Studi Asia di Temple University.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid