sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Langkah perusahaan Rusia setop distribusi gas Nord Stream 1 dikritik

Pipa Nord Stream 1 membentang sepanjang 1.200 km di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat Saint Petersburg ke timur laut Jerman.

 Atikah Rahmah
Atikah Rahmah Sabtu, 03 Sep 2022 16:14 WIB
Langkah perusahaan Rusia setop distribusi gas Nord Stream 1 dikritik

Perusahaan energi Gazprom kembali menyetop aliran gas melalui pipa Nord Stream 1, yang menghubungkan Rusia-Jerman. Kebijakan ini bakal berlaku selama beberapa hari dengan dalih terjadi kebocoran minyak di sekitar turbin.

Pipa Nord Stream 1 membentang sepanjang 1.200 km di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat Saint Petersburg ke timur laut Jerman. Fasilitas ini dibuka pada 2011 dan dapat mengirim hingga 170 juta meter kubik gas per hari dari Rusia.

Sebelumnya, pipa ditutup selama beberapa hari pada Juli dengan alasan perbaikan. Setelahnya, Gazprom, perusahaan energi terbesar Rusia, hanya menyalurkan 20% dari total kapasitas karena disebut ada peralatan yang rusak.

Namun, klaim kebocoran minyak tersebut diragukan Siemens Energy, perusahaan pembuat turbin asal Jerman.

"Sebagai produsen turbin, kami hanya dapat menyatakan, bahwa temuan seperti itu bukan alasan teknis untuk menghentikan operasi," kata Siemens Energy, Jumat (2/9) waktu setempat.

Menurut Siemens, melansir The New York Times, masih ada turbin tambahan yang dapat digunakan untuk menjaga pipa Nord Stream 1 tetap beroperasi.

Sementara itu, Eropa berencana berhenti membeli minyak Rusia per Desember mendatang. Langkah ini sebagai sanksi karena "Negeri Beruang Merah" disebut mengambil keuntungan dari ketergantungan "Benua Biru" pada gas alam dengan cara menaikkan harga.

Beberapa pejabat Eropa berpendapat, Rusia menggunakan strategi tit-for-tat atau pembalasan dalam menaikkan harga jual komoditas energi. Pangkalnya, Sejumlah negara di Eropa menentang langkah Kremlin menginvasi Ukraina.

Sponsored

Para Menteri Keuangan G7 juga sepakat memberlakukan pembatasan harga minyak Rusia. Tujuannya, menyetop keuntungan Moskow dari penjualan energi ke Eropa. (The New York Times)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid