sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Larangan berjilbab di India, siswa didesak memilih pendidikan atau agama

Pelarangan jilbab di India dipandang sebagai rasisme agama.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 14 Feb 2022 13:43 WIB
Larangan berjilbab di India, siswa didesak memilih pendidikan atau agama

Siswa muslim India menyatakan jika memakai jilbab dilarang di sekolah sama saja dengan memaksa pilihan antara agama atau pendidikan. Siswa muslim India pun bersuara lantang menentang peraturan ini. 

Beberapa gadis Muslim yang memprotes larangan itu telah menerima ancaman dan dipaksa untuk tinggal di dalam rumah.

Seorang perempuan muslin India, Ayesha Imthiaz menganggap, mengenakan jilbab sebagai ekspresi pengabdian kepada Nabi Muhammad. Langkah perguruan tingginya mengusir gadis-gadis yang mengenakan jilbab adalah penghinaan dengan pilihan antara agama dan pendidikan.

"Penghinaan terhadap keyakinan inti saya setelah diminta meninggalkan kelas karena mengenakan jilbab oleh pejabat perguruan tinggi," kata mahasiswa berusia 21 tahun dari distrik Udupi Karnataka selatan di mana protes atas larangan jilbab dimulai. 

Agama tidak selayaknya dihina oleh institusi lain yang sama-sama suci, yakni pendidikan. Imthiaz telah belajar selama lima tahun di perguruan tinggi Mahatma Gandhi Memorial di Udupi.

Para pejabat perguruan tinggi mengatakan, siswa diizinkan untuk mengenakan jilbab di kampus dan hanya meminta mereka untuk melepasnya di dalam kelas. Udupi adalah salah satu dari tiga distrik di wilayah pesisir Karnataka yang sensitif secara agama, sekaligus merupakan kubu Partai Bharatiya Janata (BJP) sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi.

Kebuntuan telah meningkatkan ketakutan dan kemarahan di kalangan minoritas Muslim. Mereka mengatakan, konstitusi negara itu memberi mereka kebebasan untuk mengenakan apa yang mereka inginkan. 

Protes atas larangan tersebut telah meningkat, dengan ratusan orang berdemonstrasi bulan ini di Kolkata dan Chennai. Pekan lalu, seorang hakim di pengadilan tinggi negara bagian merujuk petisi yang menantang larangan tersebut ke panel lebih besar. Masalah ini diawasi secara ketat secara internasional sebagai ujian kebebasan beragama yang dijamin oleh Konstitusi India.

Sponsored

Kantor Kebebasan Beragama Internasional AS (IRF) pada hari Jumat mengatakan, larangan jilbab melanggar kebebasan beragama, serta menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan. Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri India pada hari Sabtu mengatakan, komentar dari luar atas masalah internal tidak diterima dan masalah ini sedang dalam peninjauan kembali.

Imthiaz dan enam gadis Muslim lainnya yang memprotes larangan itu mengatakan, mereka bertekad untuk memperjuangkan kebebasan beragama mereka dalam menghadapi beberapa siswa Hindu garis keras dan bahkan beberapa teman mereka.

"Sangat menyakitkan melihat teman-teman kami sendiri melawan kami dan mengatakan 'Saya punya masalah karena anda mengenakan jilbab'. itu mempengaruhi ikatan dan kesehatan mental kita," kata Imthiaz.

Berita Lainnya
×
tekid