sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nasib Ariana, bioskop di Kabul yang ditutup paksa Taliban

Sejak menguasai Afghanistan, Taliban melarang semua bioskop beroperasi. Keputusan masih berlaku hingga kini.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 12 Nov 2021 14:19 WIB
Nasib Ariana, bioskop di Kabul yang ditutup paksa Taliban

Ariana adalah bioskop paling bersejarah di pusat Kota Kabul, Afghanistan. Bioskop itu adalah satu di antara empat bioskop yang dikelola pemerintah setempat.

Lebih dari enam dekade, bioskop ini menghibur warga dengan tayangan Bollywood dan Hollywood. Saat ini, gerbangnya ditutup setelah Taliban memerintahkan Ariana dan bioskop-bioskop lainnya berhenti beroperasi sejak beberapa bulan lalu.

Ketika industri film dalam negeri Afghanistan bergairah, melansir VOA, Ariana memainkan peran penting dalam memopulerkannya. Beberapa film Afghanistan diputar di bioskop itu setiap tahunnya.

Kepala urusan pemutaran film di Bioskop Ariana, Rahmatullah Ezati, mengatakan, Afghanistan akan merugi jika tidak ada lagi film yang diputar di bioskop itu.

"Bioskop itu penting karena jika suatu negara tidak memiliki bioskop, maka tidak ada budaya. Melalui bioskop ini, kita bisa melihat negara-negara Eropa, AS, dan India," katanya.

Taliban juga melarang pegawai-pegawai perempuan bekerja. Bioskop Ariana mempekerjakan sedikitnya 20 pegawai. Kendati ditutup, mereka tetap berinisiatif datang setiap hari karena mengharapkan gaji.

Seorang Karyawan, Abdul Malik Wahidi, sehari-hari bertugas menjajakan tiket. Kini, dia tetap datang ke kantor walaupun tidak ada yang dikerjakan.

Para pegawai yang tidak hadir di tempat kerja adalah pekerja perempuan, termasuk sang direktur, Asita Ferdous (26). Ferdous menjadi perempuan pertama yang menjabat posisi tersebut. Dia terpaksa dirumahkan karena berdasarkan aturan Taliban: semua perempuan dilarang bekerja di ruang publik.

Sponsored

Ferdous adalah bagian dari generasi muda Afghanistan yang bertekad memperjuangkan hak-hak perempuan. Dirinya mengupayakan bioskop bisa menjadi ruang yang lebih ramah terhadap perempuan. Berkat usahanya, Ariana kini memiliki satu ruang khusus yang memungkinkan perempuan dan keluarganya dapat duduk bersama.

Ferdous juga mempekerjakan petugas keamanan perempuan agar para perempuan tidak risih menjalani pemeriksaan badan sebelum memasuki bioskop.

Pengambilalihan pemerintahan oleh Taliban menghancurkan harapan Ferdous itu dan banyak perempuan lain. Ferdous yang juga dikenal sebagai pelukis dan pematung kini terpaksa tinggal di rumah. (VOA)

Berita Lainnya
×
tekid