sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemimpin junta Myanmar bertemu dengan perwakilan ASEAN

Mereka membahas bagaimana cara mengimplementasikan hasil KTT ASEAN hingga kondisi pascapandemik.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 05 Jun 2021 14:40 WIB
Pemimpin junta Myanmar bertemu dengan perwakilan ASEAN

Jenderal Senior Min Aung Haling, panglima militer Myanmar, pada Jumat (4/6) bertemu dengan Menteri Kedua untuk Urusan Luar Negeri Brunei Darussalam Erywan Pehin Yusof dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

Pertemuan tersebut dimulai pukul 14.00 waktu setempat dan berlangsung selama lebih dari satu jam. Menurut juru bicara militer, mereka membahas berbagai topik mulai dari bagaimana cara mengimplementasikan hasil KTT ASEAN yang berlangsung pada April hingga kondisi pascapandemik.

Kedua belah pihak juga diperkirakan telah membahas lima poin konsensus dari KTT ASEAN, termasuk pengiriman utusan khusus ASEAN dan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

Brunei Darussalam saat ini adalah Ketua ASEAN, dan dua pejabat yang mewakili blok tersebut dilaporkan tidak bertemu dengan kelompok-kelompok prodemokrasi, termasuk pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan militer, Aung San Suu Kyi.

Para pakar menilai, penerimaan kunjungan kedua pejabat tersebut merupakan sinyal bahwa Min Aung Hlaing mulai percaya diri untuk membuka dialog dengan komunitas internasional.

Sebelum kunjungan utusan Brunei Darussalam, kepala junta bertemu Peter Maurer, presiden Komite Palang Merah Internasional.

Para pemimpin militer Myanmar percaya diri bahwa mereka berhasil mengendalikan protes antikudeta dan memperkuat kontrol militer atas negara itu, membuat mereka lebih terbuka untuk berdialog dengan masyarakat internasional.

Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang dibentuk oleh para politikus prodemokrasi, telah menyerang legitimasi militer baik di dalam maupun di luar negeri, sementara pertempuran antara militer dan warga sipil bersenjata atau milisi etnis terus berlanjut.

Sponsored

Militer mengatakan akan mengadakan pemilu baru setelah keadaan darurat saat ini dicabut. Salah satu skenario yang mungkin adalah mengadakan pemilu di bawah kondisi yang menguntungkan bagi Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan yang berafiliasi dengan militer, memungkinkan junta untuk mempertahankan kekuasaan dalam praktiknya.

Pada 24 Mei, Suu Kyi muncul di pengadilan secara langsung untuk pertama kalinya.

Junta tampaknya mendominasi laju dialog dengan ASEAN. Setelah kembali dari KTT ASEAN, Min Aung Hlaing mengatakan pada pertemuan Dewan Administrasi Negara, nama resmi junta, bahwa kunjungan ke Myanmar yang diusulkan oleh ASEAN akan dipertimbangkan setelah kondisi negara lebih stabil.

Sumber : Nikkei Asia

Berita Lainnya
×
tekid