sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden China Xi Jinping penggemar Game of Thrones?

Bukan hanya Presiden China Xi Jinping yang diduga peminat Game of Thrones, tapi PM Li Keqiang juga.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 30 Apr 2019 17:15 WIB
Presiden China Xi Jinping penggemar Game of Thrones?

Bukan kabar baru jika serial televisi drama fantasi Amerika Serikat, Game of Thrones (GoT), memiliki banyak peminat di seluruh dunia. Serial ini telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk penamaan bayi, fesyen, hingga politik global.

Teranyar, Presiden China Xi Jinping dilaporkan adalah penggemar serial GoT. Hal tersebut terungkap saat sang presiden berbicara kepada sejumlah pengunjung asing di dalam sebuah rapat di Beijing.

"Kita semua harus memastikan bahwa dunia yang kita huni tidak jatuh dalam kekacauan, pertikaian, seperti Seven Kingdoms of Westeros," kata Xi dalam kesempatan itu seperti dikutip sebuah yang menghadiri pertemuan dan menyampaikannya kepada South China Morning Post.

Tidak ada informasi spesifik lebih lanjut yang tersedia, termasuk dalam konteks apa Xi menyinggung GoT.

Ternyata, Presiden Xi bukan satu-satunya pemimpin China yang dikabarkan menyukai GoT.

Perdana Menteri Li Keqiang, pejabat tertinggi kedua di China, bulan lalu juga mengutip GoT ketika tengah bicara tentang hubungan China dengan Eropa Tengah dan Timur dalam sebuah forum di Dubrovnik, Kroasia.

Walaupun Presiden Xi dan PM Li menyukai GoT, namun serial GoT yang ditayangkan di China melalui Tencent tidak seperti yang ditampilkan di berbagai belahan dunia lainnya, karena ada banyak adegan kekerasan dan seks yang disortir.

Jarang sekali pemimpin China berbicara secara terbuka tentang hobi mereka, tetapi secara luas Presiden Xi diketahui tertarik pada film dan sastra.

Sponsored

Xi disebut-sebut menyukai sejumlah film Hollywood seperti "The Godfather" dan "Saving Private Ryan".

Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi juga pernah menyinggung GoT saat menjadi pembicara kunci di plenary session IMF-WB 2018 di Nusa Dua Hall, Bali, pada 12 Oktober 2018.

"Akhir-akhir ini, hubungan antar-negara-negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones ... Dalam serial Game of Thrones, sejumlah houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali the Iron Throne. Mother of Dragons menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar-para Great Houses itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah Berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan, dan setelahnya, House yang lain berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain," kata Jokowi kala itu.

"Namun, yang mereka lupa, tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang Evil Winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran ... Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduk di Iron Throne. Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda, yang menyengsarakan kita semua," imbuhnya.

Di Amerika Serikat, pada 18 April 2019, Presiden Donald Trump mengunggah meme GoT yang menampilkan dirinya. Dalam meme itu terdapat tulisan "Tidak ada kolusi. Tidak ada obstruksi. Bagi para pembenci dan kaum demokrat kiri yang radikal - permainan sudah berakhir."

Meme itu diunggah Trump jelang rampungnya penyelidikan penasihat khusus Robert Mueller terkait campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by President Donald J. Trump (@realdonaldtrump) on

Sementara itu, calon kandidat presiden AS 2020 Elizabeth Warren menulis esai yang bertajuk "The World Needs Fewer Cersei Lannisters" di The Cut. Karya tulisnya mengulik soal mengapa karakter Mother of the Dragons harus menduduki takhta.

Di India, pemerintah mengunggah meme bertema GoT di media sosial untuk mendorong partisipasi dalam pemilihan parlemen.

Bulan ini, Game of Thrones, merilis musim kedelapan sekaligus terakhirnya. (South China Morning Post)

Berita Lainnya
×
tekid