sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Protes rompi kuning di Prancis menjalar ke Belgia

Demonstrasi di Prancis yang menyebar ke Belgia pada dasarnya dipicu oleh isu yang sama, yakni biaya hidup dan beban pajak tinggi.

Khairisa Ferida Valerie Dante
Khairisa Ferida | Valerie Dante Senin, 10 Des 2018 18:37 WIB
Protes rompi kuning di Prancis menjalar ke Belgia

Ketika para pengunjuk rasa rompi kuning bentrok dengan polisi pada Sabtu (7/12) di sejumlah kota di Prancis, termasuk di Paris, sekitar 1.000 pemrotes yang juga mengenakan rompi visibilitas tinggi juga berkumpul di Brussels, Belgia. 

Gerakan 'gilets jaunes' atau rompi kuning dimulai di Prancis sebagai respons atas kenaikan harga bahan bakar. Belakangan demonstrasi rompi kuning merembet pada isu lain seperti pajak dan biaya hidup yang tinggi.

Unjuk rasa di Belgia ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam delapan hari terakhir.

Demonstrasi di Prancis yang menyebar ke Belgia pada dasarnya dipicu oleh isu yang kurang lebih sama, yakni biaya hidup dan beban pajak tinggi.

Di kedua negara, unjuk rasa dimulai setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar. Rakyat Belgia membayar pajak tertinggi untuk diesel di Eropa. 

Ada pun pemerintah Prancis telah menangguhkan upaya meningkatkan harga bahan bakar untuk meredam protes dan Belgia pun mengambil langkah serupa. Yang terjadi, keputusan tersebut tidak menghentikan protes.

Menurut Eurostat, badan statistik Uni Eropa, rasio pajak terhadap PDB naik di seluruh Eropa pada tahun 2017. Prancis berada di urutan teratas, dengan akuntansi pendapatan pajak sebesar 48,4% dari PDB, dan Belgia mengikuti ketinggalan dengan rasio pajak terhadap PDB 47,3%.

Beban pajak yang tinggi ini menimpa orang-orang kecil yang paling sulit. Di Prancis, upah minimum selama 35 jam per minggu hanya di bawah 1.500 euro sebulan sebelum pajak dan biaya sosial. Prancis membayar kontribusi sosial tertinggi di Eropa.

Sponsored

Observatorium ekonomi Perancis OFCE merilis sebuah studi yang mencatat bahwa pendapatan yang tidak berulang (disposable income) turun rata-rata 440 euro per rumah tangga antara 2008 dan 2016.

Meski pun Macron mewarisi isu tersebut, namun dia dianggap belum berbuat banyak untuk meyakinkan rakyat Prancis bahwa dia berusaha mengatasinya. Pemerintah Prancis belum lama ini menunda untuk kedua kalinya kenaikan upah minimum yang lama ditunggu-tunggu.

Ekonom Philippe Defeyt mengatakan kepada media Belgia RTBF bahwa sementara biaya hidup telah meningkat di Belgia, demikian juga pendapatan rata-rata. Terlepas dari yang berpenghasilan terendah, yang telah diperas lebih ketat.

Seorang pensiunan mengatakan kepada RTBF bahwa dia menerima pensiun 1.350 euro sebulan. "Saya menerima uang pensiun setiap tanggal 23. Sekarang tanggal 8 dan setelah saya membayar asuransi, sewa, tagihan listrik ... Sekarang saya hanya memiliki 200 euro yang tersisa untuk biaya hidup," katanya.

Sebuah grup Facebook dari kalangan rompi kuning di Belgia menjabarkan sejumlah tuntutan mereka kepada pemerintah, antara lain menurunkan usia pensiun, mengurangi bea cukai bahan bakar, mengurangi biaya listrik dan air, pilihan referendum di semua tingkat pengambilan keputusan legislatif, meningkatkan uang pensiun, layanan publik dan daya beli. 

Harga rata-rata listrik telah meningkat 10 euro tahun lalu. Para pengunjuk rasa mendeskripsikan situasi ini sebagai 'ras-le-bol fiscal' atau keputusasaan finansial.

Ketika pemerintah pusat Prancis dianggap mengabaikan warga di wilayah pedesaan dengan mencengkeram seluruh kekuasaan, termasuk dompet mereka, hal serupa juga dirasakan oleh masyarakat Belgia.

Seorang pengunjuk rasa yang berbicara dengan reporter NBC Euronews mengatakan, " Di sana, di Eropa (seraya menunjuk markas Uni Eropa yang ada di Brussels), mereka bersenang-senang, mereka tertawa. Orang-orang yang membuat UU adalah orang-orang yang semakin mendorong kita lebih jauh ke bawah. Kita tidak seharusnya disebut rompi kuning, melainkan kantong kosong."

Demonstrasi rompi kuning pada 8 Desember di Brussels sebagian besar bersifat damai. Polisi telah memblokade kompleks Komisi Eropa dan Dewan Eropa, pada dasarnya memblokir para pengunjuk rasa.

Ada beberapa bentrokan ketika sekelompok kecil pengunjuk rasa mencoba menerobos barikade yang memblokir akses ke lembaga-lembaga utama Uni Eropa. Sekitar 400 ditangkap, menurut polisi setempat, dan tiga petugas polisi terluka. (France 24 dan The Straits Times)

Berita Lainnya
×
tekid