sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Qatar Airways menggugat Airbus di pengadilan

Gugatan ini terjadi karena Airbus dituding melalaikan keselamatan pesawat yang dibeli Qatar Airways.

Aditya Putera Pratama
Aditya Putera Pratama Sabtu, 15 Okt 2022 11:50 WIB
Qatar Airways menggugat Airbus di pengadilan

Qatar Airways menggugat Airbus atas kerusakan pada permukaan cat dan sistem anti-petir pada pesawat A350 yang dibeli maskapai tersebut. Qatar Airways menganggap bahwa adanya kelalaian dari Airbus yang mengancam penumpang dan awak kabin.

Dilansir dari Aljazeera, Sabtu (15/10), dalam persidangan ini juga Airbus mengakui adanya kekurangan dalam produk yang dijualnya kepada Qatar Airways, namun Airbus menegaskan hal tersebut bukan untuk membahayakan para pelanggannya. 

Sebelumnya gugatan ini bernilai US$1.5 miliar dan karena ada kaitannya dengan Boeing, maka akan ada kenaikan gugatan menjadi US$150 miliar. Airbus sendiri ditemani oleh regulator Eropa untuk melakukan analisa dari investigasi ini.

Pada Jumat (14/10), sidang tersebut berlangsung di London dengan kedua belah pihak saling memberikan ribuan dokumen karena kasus ini. Kasus ini telah menyoroti cara kerja kerja pasar jet yang di dalamnya meliputi rincian kontrak dan pedoman industri untuk mempersiapkan dalam pengiriman jet terbaru. 

Saat ini Qatar Airways sudah melarang terbang armada series A350 yang mereka miliki, yakni sebanyak 28 dari total 53 armada. Sementara, atas respon ini, Airbus mencabut semua pesanan A350 yang tersisa dari Qatar Airways.

Sebelumnya juga, Airbus menaikan angkak gugatan sebesar US$220 juta dan merinci kredit sebesar US$185 juta untuk pengiriman di waktu yang akan datang di mana nilai itu telah dibayarkan di muka untuk menjadi pengembangan sektor Qatar. Airbus mengatakan, dalam ringkasan argumen sebelum sidang, pihaknya mencari penggantian dan telah meminta perincian dari maskapai tentang bagaimana uang itu dibelanjakan. 

Sementara itu, pihak dari Boeing yang ikut diseret juga akibat series 737 Max oleh Qatar Airways tidak ingin terlalu menanggapi perselisihan ini dan keberatan atas permintaan maskapai untuk menyerahkan versi awal kontrak Max ke Airbus. Hal ini menjadikan kasus yang sangat langka itu cukup rumit penyelesaiannya di pengadilan. Boeing juga  tidak ingin terlibat dalam perselishan ini sedikitpun.

Banyak pihak yang mengikuti kasus ini melihat ini sebagai upaya bisnis dari Qatar Airways yang diikuti oleh Airbus agar meraup keuntungan dari uang gugatan. Gugatan yang diberikan juga angkanya cukup besar. Hal tersebut membuat begitu mahalnya kasus ini dan akan memakan waktu lama untuk selesai.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid