sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Raja Salman perintahkan penyelidikan atas kasus wartawan hilang

Raja Salman telah memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membuka penyelidikan atas kasus hilangnya Jamal Khashoggi.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 15 Okt 2018 19:49 WIB
Raja Salman perintahkan penyelidikan atas kasus wartawan hilang

Sumber diplomatik Turki mengatakan bahwa para penyelidik akan memeriksa Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Senin (15/10) sore waktu setempat, menyusul penundaan pekan lalu ketika kedua negara sepakat untuk kerja sama untuk mencari tahu nasib Jamal Khashoggi. 

Khashoggi adalah kritikus kebijakan Kerajaan Arab Saudi.

"Raja Salman telah memerintahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk membuka penyelidikan internal atas kasus Khashoggi berdasarkan info dari tim gabungan di Istanbul," ungkap seorang pejabat Arab Saudi yang berbicara secara anonim.

Ditanya kapan JPU dapat membuat pengumuman tentang penyelidikan tersebut, pejabat itu mengatakan, "Dia diperintahkan untuk bekerja cepat."

Khashoggi, penduduk Amerika Serikat, menghilang setelah memasuki konsulat untuk mendapatkan dokumen terkait pernikahannya. Turki yakin dia dibunuh dan jasadnya dipindahkan, sementara Arab Saudi membantah tuduhan tersebut.

Kasus hilangnya Khashoggi telah memicu kecaman internasional. Presiden Donald Trump mengancam akan menjatuhkan hukuman berat jika ternyata Khashoggi terbukti terbunuh di konsulat. Sementara, Eropa menyerukan penyelidikan yang kredibel dan akuntabilitas terhadap pihak yang bertanggung jawab.

Arab Saudi telah merespons kembali ancaman tersebut dengan mengatakan akan membalas terhadap segala tekanan atau sanksi ekonomi dengan tindakan yang lebih besar. Sekutu Arab Saudi bersatu mendukung ancaman yang berpotensi meletuskan pertikaian antara negara adidaya minyak global dan sekutu Barat utamanya.

Keprihatinan investor

Sponsored

Pemimpin Turki dan Arab Saudi, yakni Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Raja Salman, dilaporkan telah bicara melalui sambungan telepon pada Minggu (16/10) malam dan menekankan pentingnya bagi Riyadh dan Ankara untuk menciptakan kelompok gabungan sebagai bagian dari penyelidikan.

Keprihatinan atas hilangnya Khashoggi telah meningkat dari para peserta konferensi investasi 'Davos in the Desert' yang dijadwalkan berlangsung pada 23-25 Oktober. Seharusnya itu menjadi ajang untuk mempromosikan visi reformasi yang digagas Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman.

Sebuah harian pro-pemerintah Turki menerbitkan bukti dari para penyelidik pada awal pekan lalu yang mengidentifikasi 15 anggota tim intelijen Arab Saudi tiba di Istanbul dengan menggunakan paspor diplomati. Mereka mendarat beberapa jam sebelum Khashoggi menghilang pada 2 Oktober.

Salah satunya adalah seorang ahli forensik yang telah bekerja di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi selama 20 tahun. Sejumlah nama dan foto lain cocok dengan para perwira di Angkatan Darat dan Angkatan Udara Arab Saudi.

The Washington Post mengutip sumber AS dan Turki melaporkan bahwa Ankara telah mengatakan kepada sejumlah pejabat AS bahwa mereka memiliki rekaman video dan audio yang membuktikan Khashoggi dibunuh di dalam konsulat.

Tidak jelas apakah para pejabat AS telah melihat rekaman atau mendengar audio, lapor The Post. Namun, para pejabat Turki telah menceritakan isi rekaman itu kepada mereka. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid