sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ramai-ramai menggembosi saham Facebook

Miliarder Gundlach menyarankan investor untuk melepas saham Facebook dan memindahkan ke perusahaan minyak.

Dika Hendra
Dika Hendra Selasa, 24 Apr 2018 14:55 WIB
Ramai-ramai menggembosi saham Facebook

Investor miliarder Jeff Gundlach tidak tertarik dengan permintaan maaf Mark Zuckerberg. Gundlach yang dikenal dengan raja pasar saham, justru menyarankan investor untuk meninggalkan Facebook.

Pasalnya Facebook telah menggunakan data penggunanya untuk memicu kehancuran pemerintah. “Gelembung ekuitas dimunculkan oleh regulasi,” katanya dalam Sohn Investment Conference di New York, Senin (23/4), dilansir CNN.

Chief Investment Officer DoubleLine Capital mencontohkan bagaimana saham perusahaan rokok dan bioteknologi harus “mabuk” menyusul berbagai kebijakan yang menyangkut industri tersebut. “Apa yang terjadi pada perusahaan rokok dan bioteknologi akan terjadi lagi, dan lagi, dan lagi,” ungkap Gundlach.

Saham Facebook telah memiliki sentimen negatif meskipun Zuckerberg telah melakukan tur minta maaf. Saham Facebook sendiri telah hilang 10% sejak skandal tersebut muncul bulan lalu.

Apalagi, Zuckerberg dinilai tidak memberikan jawaban memuaskan tentang bagaimana Cambridge Analytica, perusahaan pengolahan data yang berhubungan dengan tim kampanye Presiden Donald Trump, mampu mengakses data jutaan pengguna Facebook.

Gundlach mengungkapkan, Zuckerberg memang menjadi pihak yang bertangung jawab. Dia mengutip pernyataan Zuckerberg dalam wawancara dengan CNN bulan lalu, “Saya meminta maaf atas terjadinya hal ini.” Kemudian, Zuckerberg juga mengatakan kepada anggota Kongres, “Ini adalah kesalahan saya dan saya minta maaf.”

Namun, pesona Facebook dianggap masih menggoda. Dengan dukungan 2,2 miliar pengguna aktif bulanan, Facebook dinilai tetap kuat. “Saya masih mendengar itu,” kata Gundlach, “Saya juga mendengar 2,2 miliar data pelanggaran bocor.”

Gundlach menyarankan investor untuk melepas saham Facebook dan memindahkan ke perusahaan minyak. Dia mengungkapkan harga minyak mentah akan naik karena pemotongan produksi oleh OPEC dan Rusia. Ditambah dengan konflik di Timur Tengah serta ancaman Trump menghidupkan kembali sanksi untuk Iran. Investasi ke perusahaan minyak masih lebih menjanjikan dibandingkan Facebook.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid