Rusia tuding AS sedang latih 60 militan Islam untuk serangan teroris
Para militan itu, menurut SVR, akan bertugas mempersiapkan dan melakukan serangan teroris terhadap diplomat dan pegawai Rusia.

Dinas mata-mata luar negeri Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menerima informasi intelijen bahwa militer AS mempersiapkan militan Islam untuk menyerang sasaran di Rusia dan bekas Uni Soviet.
Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, yang dipimpin sekutu Presiden Vladimir Putin, mengatakan pihaknya memiliki informasi intelijen bahwa 60 militan dari kelompok yang berafiliasi dengan ISIS dan al Qaeda telah direkrut dan sedang menjalani pelatihan di pangkalan Amerika di Suriah.
"Mereka akan bertugas untuk mempersiapkan dan melakukan serangan teroris terhadap para diplomat, pegawai negeri sipil, aparat penegak hukum dan personel angkatan bersenjata," kata Badan Intelijen Asing Rusia, yang dikenal dengan inisial SVR.
SVR, dipimpin oleh sekutu presiden Rusia Vladimir Putin- Sergei Naryshkin. Badan itu pernah menjadi bagian dari KGB era Soviet.
Para militan itu, menurut SVR, akan bertugas mempersiapkan dan melakukan serangan teroris terhadap diplomat, pegawai negeri sipil, aparat penegak hukum dan personel angkatan bersenjata.
"Perhatian khusus diberikan untuk menarik imigran dari Kaukasus Rusia Utara dan Asia Tengah," tambah pernyataan itu tanpa mempublikasikan intelijen di balik klaim tersebut.
Sergei Naryshkin sendiri pernah bertemu dengan Direktur CIA William Burns tahun lalu di Ankara. Ini terjadi ketika kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah maju 2 kilometer ke barat dalam empat hari di sepanjang garis depan Ukraina.(jpost,hindustan)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ancaman nyata kala mesin mulai menggantikan manusia
Jumat, 02 Jun 2023 18:48 WIB
Kerawanan Pemilu 2024: Dari politik uang hingga intimidasi
Rabu, 31 Mei 2023 16:44 WIB