sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rusia-Ukraina isyaratkan negosiasi di tengah konflik

Juru Bicara Presiden Ukraina Sergii Nykyforov mengatakan di media sosialnya, bahwa ada secercah harapan sejak invasi dimulai.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Sabtu, 26 Feb 2022 10:15 WIB
Rusia-Ukraina isyaratkan negosiasi di tengah konflik

Pemerintah Rusia dan Ukraina mengisyaratkan keterbukaan terhadap negosiasi, Jumat (25/2). Sebelumnya pihak berwenang di Kiev, Ukraina mendesak warganya untuk terlibat mempertahankan ibu kota dari serangan yang dilakukan Rusia.

Seperti diberitakan Reuters, Sabtu (26/2) Juru Bicara Presiden Ukraina Sergii Nykyforov mengatakan di media sosialnya, bahwa ada secercah harapan sejak invasi dimulai beberapa hari lalu.

Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan, pihaknya menawarkan untuk bertemu di Ibu Kota Belarusia, Minsk, setelah Ukraina menyatakan kesediaan melakukan pembahasan.

Namun, Ukraina justru mengusulkan pembahasan seharusnya dilakukan di Warsawa Polandia.

Warga Ukraina berharap tawaran diplomasi ini benar-benar bisa memperbaiki keadaan, yang sangat kontras karena serangan militer terjadi di mana-mana. Warga Kiev diberitahu oleh Kementerian Pertahanan untuk membuat sendiri bom bensin untuk mempertahankan diri.

Pada Jumat (25/2) malam saksi melaporkan mendengar putaran artileri dan tembakan intens dari bagian Barat kota. Suara tembakan artileri yang intens berlanjut pada Sabtu dini hari meskipun diperkirakan lokasinya jauh dari pusat kota.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyiarkan video dirinya bersama para ajudan berada di jalan-jalan ibu kota, bersumpah untuk mempertahankan kemerdekaan Ukraina.

"Malam ini (waktu setempat), mereka akan melancarkan serangan. Kita semua harus mengerti apa yang menanti kita. Kita harus tahan malam ini," katanya dalam pidato video yang diposting ke saluran Telegram. Dia menambahkan nasib Ukraina sedang diputuskan hari ini.

Sponsored

Beberapa keluarga meringkuk di tempat penampungan setelah Kiev dibombardir sejak Kamis malam oleh rudal Rusia. Keluarga lainnya berusaha mati-matian untuk naik kereta yang penuh sesak menuju wilayah barat. Badan PBB untuk pengungsi mengatakan ratusan ribu orang sudah pergi untuk menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya bahkan menuju negara tetangga.

Moskow mengatakan pada Jumat (25/2) mereka telah merebut lapangan udara Hostomel di barat laut ibu kota. Namun belum ada pernyataan resmi mengenai peristiwa ini dari tentara Ukraina.

Pada Sabtu (26/2) pagi, komando angkatan udara Ukraina melaporkan pertempuran sengit di dekat pangkalan udara di Vasylkiv Barat Daya Kiev. Mereka menyebutkan tempat tersebut diserang oleh pasukan terjun payung Rusia.

 

 Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti meminta para elit politik bersikap arif, bijaksana, serta mementingkan masa depan bangsa dan negara di atas kepentingan individu dan kelompok.

“Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar Konstitusi,” tegas Mu’ti pada Jumat (25/2).

Mu’ti berharap sebaiknya para elit itu melihat langsung keadaan di masyarakat. Pahami keadaan dan perasaan mereka.

“Jangan hanya membaca hasil survey yang mungkin saja tidak akurat,” imbuh Mu’ti.

Mu’ti menegaskan, sebaiknya wacana menunda Pemilu yang berimplikasi pada perpanjangan masa bakti Presiden-Wakil Presiden, Menteri, DPD, DPR, dan DPRD serta jabatan terkait lainnya diakhiri.

“Mari berpikir jernih dan jangka panjang,” tutup Mu’ti.

Berita Lainnya
×
tekid