sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jepang, Inggris, dan Italia akan mengumumkan proyek pesawat tempur bersama

Proyek bersama itu akan diumumkan pertengahan Desember.

Aditya Putera Pratama
Aditya Putera Pratama Sabtu, 03 Des 2022 06:18 WIB
Jepang, Inggris, dan Italia akan mengumumkan proyek pesawat tempur bersama

Jepang, Inggris, dan Italia akan mengumumkan kesepakatan terobosan untuk bersama-sama mengembangkan jet tempur canggih baru. Dua sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada Reuters, pengumuman paling cepat dilakukan minggu depan.

Bagi Tokyo dan London, ini merupakan puncak dari hubungan pertahanan yang semakin erat. Proyek ini memberi Inggris peran keamanan lebih besar di Asia dan memberi Jepang mitra keamanan baru yang dapat membantunya melawan kekuatan militer China.

Dorongan untuk menggabungkan proyek jet tempur 'Tempest' yang dipimpin Inggris dengan program tempur 'FX' Jepang pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada Juli 2022. Ini akan menjadi pertama kalinya Jepang berkolaborasi dengan negara-negara di luar Amerika Serikat dalam proyek alutsista besar.

"Pengumuman itu akan datang sebelum Jepang merilis strategi keamanan nasional baru dan rencana pengadaan militer sekitar pertengahan Desember," kata sumber tersebut.

Sponsored

Penumpukan senjata itu, yang dapat menggandakan anggaran pertahanan negara menjadi sekitar 5% dari produk domestik bruto (PDB) selama lima tahun ke depan. Anggaran itu akan digunakan untuk membeli senjata baru, termasuk rudal jarak jauh yang dirancang untuk mencegah China melakukan aksi militer di dan sekitar Laut Cina Timur.

Pembicaraan antara Jepang, Inggris, dan Italia tentang jet tempur baru akan dipimpin oleh BAE Systems dan Mitsubishi Heavy Industries. Pembicaraan akan berlanjut tahun depan untuk membahas detail proyek, seperti pekerjaan berbagi dan desain varian yang akan digunakan masing-masing mitra.

"Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang juga mempertimbangkan proposal untuk melonggarkan aturan ekspor militernya, sehingga jet tempur gabungan dapat diekspor," kata Itsunori Onodera selaku mantan menteri pertahanan Jepang dan anggota parlemen yang berpengaruh.

Berita Lainnya
×
tekid