sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Turki incar penggeledahan kediaman konsul Arab Saudi

Penggeledahan ini terkait dengan kasus hilangnya kritikus kebijakan Kerajaan Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 17 Okt 2018 18:36 WIB
Turki incar penggeledahan kediaman konsul Arab Saudi

Turki berharap dapat memasuki kediaman konsul Arab Saudi di Istanbul pada Rabu (17/10) terkait dengan kasus hilangnya wartawan Jamal Khashoggi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo.

Cavusogly mengatakan bahwa pembicaraan dengan Pompeo bermanfaat dan membuahkan hasil. Pompeo sendiri melakukan lawatan singkat ke Turki setelah berkunjung ke Arab Saudi dan bertatap muka dengan Raja Salman, Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau MBS, dan menteri luar negeri Arab Saudi di Riyadh pada Selasa (16/10). 

Kunjungan Pompeo ke Arab Saudi dan Turki tidak terlepas dengan kasus hilangnya Khashoggi. 

Polisi Turki tidak dapat menggeledah kediaman konsul Arab Saudi di Istanbul pada Selasa kemarin. Petugas mengatakan, itu disebabkan karena para pejabat Arab Saudi tidak dapat bergabung.

Dalam kunjungannya ke Turki, Pompeo juga bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara.

Pompeo diutus Donald Trump untuk mengatasi krisis pasca-menghilangnya Khashoggi. Namun, sikap Trump yang meragukan Arab Saudi bertanggung jawab atas hilangnya pria usia 60 tahun tersebut dinilai menguntungkan Riyadh. Padahal, sejumlah anggota parlemen AS secara gamblang menuntut pertanggungjawaban negeri pimpinan Raja Salman tersebut.

Saat ini, para pejabat Turki meyakini bahwa Khashoggi, seorang kritikus terkemuka MBS dibunuh oleh tim beranggotakan 15 orang asal Arab Saudi dan jasadnya telah dipindahkan. Sumber-sumber Turki mengatakan kepada Reuters bahwa pihak berwenang memiliki rekaman audio yang menunjukkan bahwa Khashoggi dibunuh di dalam konsulat. 

Sponsored

Arab Saudi telah membantah keras tuduhan tersebut, namun media Amerika Serikat melaporkan bahwa Riyadh pada akhirnya akan mengakui Khashoggi terbunuh dalam interogasi yang gagal. 

Pasca-bertemu dengan Raja Salman dan MBS, Pompeo mengatakan kepada wartawan bahwa Arab Saudi telah berkomitmen untuk melakukan penyelidikan lengkap atas hilangnya Khashoggi.

"Dalam pertemuan itu saya menekankan pentingnya mereka melakukan penyelidikan lengkap terhadap hilangnya Jamal Khashoggi. Mereka membuat komitmen untuk melakukan itu," kata Pompeo kepada wartawan.

"Mereka mengatakan itu akan menjadi penyelidikan yang menyeluruh, lengkap, dan transparan," imbuhnya. "Mereka mengindikasikan bahwa mereka mengerti itu harus dilakukan dengan cepat, tepat waktu sehingga mereka bisa mulai menjawab pertanyaan penting."

Khashoggi menghilang setelah memasuki gedung Konsulat Arab Saudi pada Selasa (2/10). Dia mendatangi misi diplomatik Arab Saudi untuk mengambil dokumen jelang pernikahannya dengan sang kekasih, Hatice Cengiz.

MBS terlibat?

Belum lama, The New York Times merilis laporan bertajuk 'The Jamal Khashoggi Case: Suspects Had Ties to Saudi Crown Prince' yang menyebut dugaan keterlibatan sejumlah orang dekat MBS dalam kasus menghilangnya Khashoggi.

Sejumlah orang yang dimaksud adalah Maher Abdulaziz Mutreb diduga sebagai pengawal MBS, Abdulaziz Mohammed al-Hawsawi salah satu pengawal pribadi MBS, Thaar Ghaleb al-Harbi dan Muhammed Saad Alzahrani sebagai pengawal kerajaan, serta Salah al-Tubaigy yang bekerja sebagai kepala Dewan Ilmu Pengetahuan Forensik Arab Saudi.

Kelak, jika MBS terbukti mendalangi kasus hilangnya Khashoggi, maka ini akan menjadi ujian tentang bagaimana Barat berurusan dengan Arab Saudi di masa depan.

Ketika ditanya apakah Arab Saudi menjelaskan kepadanya kondisi Khashoggi masih hidup atau sebaliknya, Pompeo menjawab, "Mereka tidak bicara soal fakta apapun."

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa MBS telah membantah mengetahui apa yang terjadi di Konsulat Arab Saudi.

MBS yang telah menikmati hubungan dekat dengan pemerintaha Trump telah mencitrakan dirinya sebagai reformis Arab Saudi. Namun, sejumlah kritik telah lama dialamatkan kepada pangeran usia 33 tahun tersebut, termasuk keterlibatan Arab Saudi dalam perang Yaman, penangkapan aktivis perempuan, dan perselisihan diplomatik dengan Kanada.

Para anggota Kongres AS, termasuk beberapa rekan Republik Trump, termasuk di antara suara-suara paling keras di AS yang menuntut jawaban dan tindakan terhadap kasus Khashoggi, seorang warga AS dan kolumnis Washington Post yang pindah ke Negeri Paman Sam tahun lalu karena takut akan pembalasan atas pandangan kritisnya.

Meskipun ada kekhawatiran Barat tentang catatan hak asasi manusia Arab Saudi, Trump masih mengatakan dia tidak mau menarik diri dari perjanjian penjualan senjata dengan Riyadh.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berencana tetap menghadiri konferensi investasi profil tinggi di Riyadh minggu depan yang dikenal sebagai "Davos in the desert", bahkan ketika Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde bergabung dengan daftar eksekutif papan atas yang menarik diri pasca-kasus Khashoggi. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid