sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ukraina hancurkan toko roti di Lysychansk tewaskan 28 warga

Ukraina belum secara resmi mengomentari insiden tersebut.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Minggu, 04 Feb 2024 19:35 WIB
Ukraina hancurkan toko roti di Lysychansk tewaskan 28 warga

Rusia mengatakan sedikitnya 28 orang tewas setelah pasukan Ukraina menembaki sebuah toko roti di kota Lysychansk di wilayah timur Luhansk yang diduduki. Kementerian Pertahanan Sipil, Keadaan Darurat dan Bantuan Bencana mengatakan setidaknya satu anak termasuk di antara korban tewas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Minggu bahwa “lusinan warga sipil” berada di dalam gedung ketika Ukraina menyerangnya.

Kementerian Keadaan Darurat telah merilis video pada Sabtu malam yang menunjukkan petugas pertolongan pertama menemukan mayat dan membawa orang-orang yang berlumuran darah dengan tandu keluar dari reruntuhan bangunan satu lantai yang tampaknya hancur.

Di gedung tersebut tampaknya terdapat sebuah restoran bernama Adriatic, yang menurut pihak berwenang setempat dikenal menawarkan roti segar selama akhir pekan, sehingga menarik banyak orang Rusia.

Zakharova dari Kementerian Luar Negeri juga mengatakan Moskow mengharapkan “kecaman cepat dan tanpa syarat” dari organisasi internasional.

Ukraina belum secara resmi mengomentari insiden tersebut.

Hampir dua tahun setelah perang, garis depan di Ukraina timur tempat Luhansk berada hampir tidak bergerak dalam beberapa bulan, namun pertempuran terus berkecamuk, dan kedua belah pihak melancarkan serangan mematikan selama musim dingin.

Lysychansk memiliki populasi sekitar 110.000 jiwa sebelum serangan Moskow. Kota ini jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah pertempuran mematikan pada tahun 2022.

Sponsored

Pusat Informasi Luhansk yang dikuasai Rusia mengatakan Ukraina menembaki toko roti tersebut menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok AS.

Serangan ini terjadi ketika Vladimir Putin menyensor protes yang dilakukan oleh istri tentara Rusia yang bertempur di Ukraina dan menangkap hingga 27 jurnalis yang meliput acara tersebut.

Anggota gerakan “Jalan Pulang” Rusia meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal di Moskow untuk menandai 500 hari sejak mobilisasi parsial di negara tersebut, menurut ISW.

Namun media pemerintah Rusia tidak meliput protes tersebut, yang dihadiri 200 orang, dan hanya melaporkan bahwa Kantor Kejaksaan Moskow memperingatkan agar tidak menghadiri protes. Namun, Moskow tidak menyebut protes yang dimaksud secara spesifik.(aljazeera,independent)

Berita Lainnya
×
tekid