sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Zelensky ingin Elon Musk datang ke Ukraina usai mengkritik negaranya

Elon juga mengatakan dalam akun Twitternya "tetap netral",  tetapi di tweet selanjutnya ia mengatakan hal yang lebih kontroversial lagi.

Aditya Putera Pratama
Aditya Putera Pratama Jumat, 02 Des 2022 07:13 WIB
Zelensky ingin Elon Musk datang ke Ukraina usai mengkritik negaranya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan kritik kepada pengusaha kaya Elon Musk usai mengusulkan kesepakatan damai dengan Rusia. Zelensky geram dan ingin Elon datang ke Ukraina.

Pada Oktober Elon Musk menyarankan negosiasi kepada dua negara ini untuk berdamai. Dalam peryantaannya, Elon menginginkan perdamaian dengan mengusulkan Krimea tetap menjadi bagian dari Rusia. Pernyataan tersebut pun menjadi kontroversial.

Tidak hanya itu, ia juga menyarankan untuk mengadakan referendum. PBB harus hadir untuk mengawasi dan memperhatikan agar usulan ini berjalan lancar. Untuk tempatnya sendiri ia menginginkan diadakan di wilayah Ukraina bagian selatan.

Elon juga mengatakan dalam akun Twitternya "tetap netral",  tetapi di tweet selanjutnya ia mengatakan hal yang lebih kontroversial lagi "kemenangan untuk Ukraina tidak mungkin terjadi". Tentu saja pernyataan tersebut membuat berbagai polemik kepada pihak di Kiev dan beserta sekutu baratntya. Pihak – pihak tersebut tentunya tidak ingin menginginkan adanya referendum untuk Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia.

Sponsored

Baru – baru ini, Zelensky membuat sebuah pernyataan di New York Times Dealbook melalui konfrensi video. Ia berangapan ke Elon bahwa harus mengunjungi negaranya yang saat ini sedang dilanda perang.

Zelensky mengatakan, "Saya pikir seseorang memiliki pengaruh terhadapnya atau dia menarik kesimpulan sendiri. Jika Anda ingin memahami apa yang telah dilakukan Rusia di sini, datanglah ke Ukraina dan Anda akan melihat semuanya sendiri. Dan kemudian Anda akan memberi tahu saya bagaimana mengakhiri perang ini, siapa yang memulainya dan kapan itu bisa diakhiri."

Baru – baru ini juga Sergei Lavrov selaku Menteri Luar Negeri Rusia juga mendengar adanya isu ini dan siap mengadakan pembicaraan dengan Ukraina. Namun ia juga menolak adanya perdamaian antara kedua negara ini. Dalam serangan terbarunya juga, Rusia membantah keras atas adanya serangan rudal yang terjadi. Mereka juga menyalahkan pemerintah Ukraina dengan mengatakan serangan itu terjadi karena pihak dari Kiev sendiri menolak untuk bernegosiasi.(euronews)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid