Empat veteran Angkatan Darat Inggris, yang dikenal sebagai "pendaki xenon," memulai misi pada hari Jumat untuk mencapai puncak Gunung Everest dan kembali ke London dalam waktu tujuh hari. Mereka akan menggunakan terapi gas xenon untuk membantu pendakian mereka, Explorerweb melaporkan.
Tim tersebut, yang meliputi Alastair Carns, anggota parlemen dan menteri untuk veteran dan rakyat di Kementerian Pertahanan, bersama Garth Miller, Anthony Stazicker, dan Kev Godlington, berharap untuk mempercepat proses aklimatisasi dengan menggunakan gas xenon untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Tidak seperti metode aklimatisasi tradisional, yang melibatkan pendakian ke puncak yang lebih rendah atau menyelesaikan beberapa putaran gunung, tim akan terbang ke Kathmandu, menaiki helikopter ke Everest Base Camp, dan segera memulai pendakian mereka.
Penggunaan gas xenon telah memicu perdebatan di antara komunitas pendaki gunung. Federasi Pendakian dan Pendakian Gunung Internasional (UIAA) telah menyatakan kekhawatiran, dengan menyebutkan kurangnya bukti mengenai kemanjurannya di dataran tinggi serta potensi risiko kesehatan seperti masalah otak dan pernapasan.
Selain itu, Xenon masuk dalam daftar terlarang Badan Antidoping Dunia (WADA) karena sifatnya yang dapat meningkatkan performa.
Namun, pendaki gunung asal Austria Lukas Furtenbach, yang memimpin ekspedisi tersebut melalui perusahaannya, Lukas Adventures, mengklaim bahwa gas xenon adalah alat lain untuk memastikan pendakian yang aman dan cepat, mirip dengan peralatan khusus atau oksigen.(anadolu)