sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akmal Nasery Basral luncurkan karya terbaru di IIBF 2022

Rencananya buku besutan Akmal akan diluncurkan di hari terakhir IIBF, yaitu 13 November pukul 10.30 hingga 12.00 WIB di panggung utama JCC.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Minggu, 06 Nov 2022 12:21 WIB
Akmal Nasery Basral luncurkan karya terbaru di IIBF 2022

Sastrawan Akmal Nasery Basral berencana meluncurkan buku terbarunya pada ajang Indonesia International Book Fair (IIBF) yang akan dilaksanakan pada 9 hingga 13 November mendatang, di Jakarta Convention Center (JCC). Akmal yang merupakan penerima penghargaan national Writer’s Award 2021 dari Perkumpulan Penulis Nasional SATUPENA ini akan merilis biografi berjudul “DEGAN SEPTOADJI SEBUAH PERJALANAN KULINER: Behind The Chef” (Republika Penerbit).

Rencananya buku besutan Akmal akan diluncurkan di hari terakhir IIBF, yaitu 13 November pukul 10.30 hingga 12.00 WIB di panggung utama JCC.

“Peluncuran ini merupakan hattrick bagi saya di ajang IIBF karena dua karya sebelumnya juga mendapat respons positif dari publik,” kata Akmal dikutip dari keterangan resminya, Minggu (6/11).

Adapun dua buku yang ia maksud adalah Citasmara Semesta: Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2 (IIBF 2020) dan Kincir Waktu (IIBF 2021).

Asal mula dirinya menulis biografi ini bermula dari kegelisahan Chef Degan, seorang mantan juri ajang MasterChef Indonesia musim kedua dan ketiga yaitu di tahun 2012 hingga 2013, sekaligus Junior MasterChef Indonesia musim pertama di tahun 2014, yang saat itu melihat profesi chef sering salah dipersepsi di tanah air.

“Seakan-akan dengan bisa membuat 1 hingga 2 masakan atau ikut les masak, seseorang bisa disebut chef dan hidup glamor seperti rockstar,” jelasnya.

Padahal menurut Akmal berdasarkan penuturan Chef Degan, gelar chef memiliki posisi paralel dengan jenderal di dunia militer.

“Banyak jenjang harus dilalui sebelum sampai ke sana, banyak ujian dan pengorbanannya,” lanjut Akmal.

Sponsored

Kemudian kata Akmal, di tahun 2019 Chef Degan yang ternyata menyukai novel-novel political thriller karya Akmal terutama Trilogi Imperia (Ilusi Imperia, Rahasia Imperia, Coda Imperia) pun mengontak Akmal untuk menjajaki peluang penulisan biografi sebagai ikhtiar dalam menjelaskan pada publik tentang profesi chef yang lebih akurat, selain sebagai dokumentasi kisah hidup dan perjalanan kariernya di mancanegara seperti Jerman, Kepulauan Bahama, Thailand, China, Sri Lanka, Maroko, Australia, Prancis, dan Inggris yang seluruhnya tak mudah dilalui.

Akmal sebelumnya diketahui lebih banyak menggarap novelisasi tokoh sejarah seperti Sang Pencerah tentang kisah KH Ahmad Dahlan, Presiden Prawinegara tentang Mr. Sjafruddin Prawiranegara di era PDRI, atau dwilogi novelisasi kisah hidup Buya Hamka melalui Setangkai Pena di Taman Pujangga dan Serangkai Makna di Mihrab Ulama. Namun kali ini ia pun mencoba hal baru dengan menyetujui peluang penulisan biografi tentang Chef Degan.

“Namun adanya pandemic Covid-19 sempat menunda penulisan biografi hingga kondisi lebih memungkinkan, dan akhirnya di tahun ini bisa diluncurkan bahkan momennya bersamaan dengan Chef Degan yang genap berusia 55 tahun,” ujar Akmal.

Bagi Republika Penerbit, menerbitkan biografi seorang chef adalah pengalaman pertama.

“Kami tertarik menerbitkan biografi ini karena dua hal. Pertama, kisah hidup Chef Degan yang inspiratif bagi pembaca dari semua jenis umur dan latar belakang pendidikan. Kedua, karena biografi ini ditulis oleh Akmal Nasery Basral dengan gaya story telling layaknya jurnalisme sastrawi (literary journalism) yang renyah dan enak dibaca,” tutur GM Redaksi Republika Penerbit Syahrudin el-Fikri.

Buku biografi tentang Chef Degan yang setebal 318 halaman ini telah dilengkapi endorsement dari Chef Juna Rorimpandey yang merupakan juri MasterChef Indonesia, Anggun C Sasmi seorang artis dan juri di Asia’s Got Talent, Chef Heinz von Holzen seorang chef internasional juga penulis buku, Letjen (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan yang seorang mantan Dubes Indonesia untuk Perancis, Andorra, Monaco pada tahun 2014-2019, dan Nina Akbar Tandjung sebagai pemerhati sejarah dan budaya serta penulis.

Berita Lainnya
×
tekid