sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ancaman penyakit ginjal di Indonesia

Jika tidak tertangani dengan baik, penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi suatu gagal ginjal tahap akhir,

Alia Kirana
Alia Kirana Rabu, 27 Mar 2019 14:06 WIB
Ancaman penyakit ginjal di Indonesia

Angka kejadian penyakit ginjal di Indonesia terus meningkat. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan persentase penyakit ginjal kronis (PGK) masih tinggi, yaitu sebesar 3,8%, dengan kenaikan sebesar 1,8% dari tahun 2013.

Sementara dari penelitian Global Burden of Disease (GDB) 2010, PGK merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia pada 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada 2010. Selain itu, menurut GDB 2015, gagal ginjal menyebabnya kematian sebanyak 1,5 miliar. 

Beban negara akibat PGK pun amat besar. Dari data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) di tahun 2017, tercatat 3.657.691 prosedur dialisis dengan total biaya sebesar Rp3,1 triliun.

Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia Aida Lydia mengatakan jika tidak tertangani dengan baik, PGK dapat berkembang menjadi suatu gagal ginjal tahap akhir, dan menyebabkan berbagai komplikasi bahkan kematian.

Jika seseorang memasuki stadium akhir dari penyakit ginjalnya, maka ia akan membutuhkan suatu terapi pengganti ginjal (antara lain, yaitu hemodialisis, peritoneal dialysis, atau transplantasi ginjal).

Aida menambahkan bahwa ada beberapa faktor penyebab PGK, yaitu diabetes, penyakit darah tinggi (hipertensi), kegemukan (obesitas), glomerulonefritis, penyakit autoimun, merokok, dan lain-lain. 

“Data yang masih terbatas pada IRR tahun 2017 menunjukkan penyebab terbanyak gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi (36%) dan diabetes (29%),” ungkap Aida dalam konferensi pers World Kidney Day 2019 – Kidney Health for Everyone Everywhere, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pencegahan PGK dapat dilakukan melalui pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer yaitu program skrining yang bertujuan untuk mendeteksi masyarakat yang berisiko terkena penyakit ginjal.

Sponsored

“Sedangkan pencegahan sekunder dimaksudkan untuk mencegah para penderita PGK mengalami penurunan fungsi ginjal yang lebih berat lagi, sehingga dapat mengurangi jumlah pasien yang harus menjalani terapi pengganti ginjal,” ujar Aida. 

Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan masyarakat untuk terhindar dari penyakit ginjal antara lain tetap aktif dan bugar dengan cara teratur berolahraga minimal 30 menit sehari 5 kali dalam seminggu, makan makanan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, dan mengurangi konsumsi garam.

Selain itu, masyarakat juga perlu menjaga tubuh tetap terhidrasi baik dengan minum air putih yang cukup, menjaga berat badan tetap ideal serta rajin memeriksakan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan fungsi ginjal, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid