close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Komeng dalam acara Ngopi Pagi bersama komedian di Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin (9/12/2024)./Foto kemenbud.go.id
icon caption
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Komeng dalam acara Ngopi Pagi bersama komedian di Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin (9/12/2024)./Foto kemenbud.go.id
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 12 September 2025 17:15

Apa pentingnya Hari Komedi Nasional?

Hari Komedi Nasional ditetapkan jatuh pada 27 September.
swipe

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menetapkan 27 September sebagai Hari Komedi Nasional. Dia menyerahkan secara simbolis surat keputusan (SK) penetapan tersebut saat menghadiri Anugerah Komedi Indonesia (Anukom) ke-5 di Jakarta, Rabu (10/9) kepada perwakilan tokoh komedi Jarwo Kwat dan Komeng.

Menurut Fadli, penetapan 27 September itu bertepatan dengan hari lahir tokoh komedi Indonesia yang multitalenta, yakni Bing Slamet. Fadli menyampaikan, sosok Bing Slamet bukan cuma dienal sebagai komedian, tetapi juga penyanyi, musisi, dan aktor dengan berbagai karya yang telah menjadi simbol inspirasi bagi generasi seniman komedi Indonesia.

Apa alasan memilih tanggal lahir Bing Slamet dan bagaimana prosesnya?

Wacana menetapkan tanggal lahir Bing Slamet sebagai Hari Komedi Nasional sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bisa dibilang, Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski) yang dipimpin pelawak Jarwo Kwat adalah salah satu pendorongnya.

Mengutip situs Kementerian Kebudayaan, awal Desember 2024 Kementerian Kebudayaan mengadakan forum dialog “Ngopi Pagi” bersama beberapa 40 komedian Indonesia, di antaranya Denny Cagur yang menjadi anggota DPR, Alfiansyah Bustami alias Komeng yang menjadi anggota DPD, Adi Bing Slamet, Jarwo Kwat, Cak Lontong, serta perwakilan Paski dan pelaku stand-up comedy.

Disebutkan, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap seni komedi, Fadli mengangkat kembali wacana menetapkan Hari Komedi Nasional. Usulan dari para komedian adalah menjadikan tanggal 27 September, hari lahir Bing Slamet, sebagai Hari Komedi Nasional.

“Saya kira ini ide yang menarik. Tanggal 27 September, hari lahir Bing Slamet, bisa menjadi momentum bagi kita untuk merayakan seni komedi Indonesia. Mari kita bahas dan sepakati bersama,” tutur Fadli, dikutip dari situs Kementerian Kebudayaan.

“Selain itu, kita juga butuh kajian singkat sebagai dasar pengusulan Hari Komedi Nasional, mungkin dari teman-teman Paski bisa mengirimkan semacam dokumen pengusulan kepada kami.”

Belum setahun setelah pertemuan itu, Hari Komedi Nasional ditetapkan. Menurut anggota DPR yang juga mantan pengurus Paski, Denny Cagur, Hari Komedi Nasional itu penting.

“Hari komedi menjadi salah satu concern dari para komedian, kami ingin merasakan juga ada hari khusus komedian seperti hari musik, perfilman dan sebagainya,” ujar Denny, dikutip dari situs Kementerian Kebudayaan.

Setelah terpilih menjadi anggota DPD pada 2024, dengan raihan suara yang fenomenal, Komeng pun sering kali mengangkat wacana Hari Komedi Nasional. Salah satunya saat menjadi tamu di YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat milik Ketua Umum PSI yang juga anak bungsu mantan Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep pada Juni 2024.

“Sebenarnya yang paling senior Bing Slamet. Ke sininya Benyamin S. Benyamin kan sudah punya jalan di Kemayoran,” kata Komeng.

“Saya sudah ngomong sama keluarganya, Adi (Bing Slamet), boleh.”

Dalam wawancara dengan CNN, Komeng mengakui, sebagai anggota DPD dia ingin memperjuangkan ditetapkannya hari lahir Bing Slamet sebagai Hari Komedi Nasional. Hari komedi itu, katanya, menjadi alasannya masuk ke politik.

“Semua hari di bidang seni ini ada. Hari film, hari musik, hari komedi ini belum ada," ucap Komeng kepada CNN.

Bing Slamet./Foto Film Varia, Mei 1954/wikipedia.org

Siapa Bing Slamet?

Bing Slamet punya nama asli Ahmad Syech Albar. Lahir di Cilegon, Banten pada 27 September 1927, nama Bing diambil dari nama Bing Crosby—seorang komedian dan penyanyi Amerika Serikat—yang dia hormati. Sedangkan Slamet adalah nama panggilannya. Nama tersebut dipakai sejak 1948.

Menurut Japi Tambajong dalam buku Ensiklopedi Musik jilid 2 (1992), dia mulai terjun ke dunia pertunjukan pada usia 17 tahun, dengan bergabung bersama rombongan sandiwara Pantja Warna. Dia lantas pindah ke Jawa Timur pada 1945, bergabung dengan para pejuang, masuk dalam barisan Divisi VI Brawijaya. Setelah Indonesia memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda pada 1949, dia sudah kembali ke Jakarta.

“Salah satu kebolehan Bing adalah meniru-niru suara penyanyi terkenal Amerika, mulai dari Bing Crosby yang bulat dan bariton sampai Louis Armstrong yang serak,” tulis Japi.

Tahun 1953, Bing juara sebuah lomba lawak. Orang-orang mulai mengenal gaya lawak baru, yakni menyanyi, meniru suara orang, dan meniru logat suku-suku di Indonesia. Setahun kemudian, dia menang lomba bernyanyi Bintang Radio. Maka, orang-orang mengenalnya sebagai pelawak plus penyanyi.

Bing beberapa kali membentuk grup lawak. Namun, yang paling tersohor adalah Kwartet Jaya bersama Ateng, Iskak, dan Eddy Sud, yang dibentuk pada pertengahan 1960-an. Kelompok ini bukan hanya menghibur dari panggung ke panggung, tetapi juga menjadi bintang di beberapa judul film. Sebagai seorang penyanyi, Bing terkenal dengan lagu “Nonton Bioskop”. Menariknya, lagu itu sangat identik dengan Benyamin Sueb.

Bing meninggal dunia pada 17 Desember 1974 karena penyakit lever. Menurut majalah Tempo edisi 28 Desember 1974, Bing sempat ambruk di panggung saat tampil bersama Kwartet Jaya di Tegal, Jawa Tengah pada April 1974.

Saat itu, Bing berdiri di belakang elektron, kala Kwartet Jaya naik panggung. Beberapa detik kemudian dia roboh. Penonton mengira, Bing jatuh pura-pura untuk menghibur. Mereka tertawa.

“Waktu Kwartet Jaya kemudian bergegas menutup acara, orang baru sadar bahwa situasinya memang serius,” tulis Tempo.

“Hanya mereka—atau siapa saja—tak tahu bahwa itulah isyarat pertama dari Sang Maut. Itulah penampilan Bing Slamet yang penghabisan.”

Adakah hari komedi di dunia ini?

Hari Lelucon Internasional dirayakan setiap 1 Juli. Mengutip Awareness Days, hari lelucon ini adalah acara tahunan untuk merayakan seni humor, seperti mendorong orang-orang untuk berbagi lelucon, tertawa terbahak-bahak, dan menyebarkan kegembiraan ke mana pun kita pergi.

Hari Lelucon International pertama kali dirayakan di Amerika Serikat pada 1994. Pencetusnya adalah komedian Wayne Reinagel sebagai hari bagi orang-orang untuk berbagi lelucon favorit mereka dan menyebarkan kebahagiaan. Seiring waktu, perayaan ini semakin dikenal luas dan kini dirayakan oleh banyak negara di seluruh dunia setiap tahun.

Di Amerika Serikat juga ada National Tell A Joke Day, yang dirayakan setiap 16 Agustus. Hari itu bakal penuh senyum dan tawa, dari pagi hingga malam. Tradisinya berupa melontarkan lelucon sebanyak mungkin. Pernyataannya, apa yang dilakukan di Indonesia lewat penetapan Hari Komedi Nasional, selain mengenang kelahiran Bing Slamet?

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan