Apa tontonan favorit anjing di televisi?
Pernahkah melihat anjing Anda di rumah begitu antusias menonton acara tertentu di televisi bersama keluarga? Memang terdengar konyol. Namun, hal itulah yang diangkat dalam penelitian Freya Mowat, L.K. Donohue, M. Buesing, K.D. Peterson, C. Ersoz, dan L.J. Russell dari Fakultas Kedokteran Hewan di University of Wisconsin-Madison. Riset tersebut terbit di jurnal Applied Animal Behaviour Science (Desember, 2023).
Para peneliti menyebarkan survei digital kepada pemilik anjing di seluruh dunia dari Maret 2022 hingga Maret 2023. Lalu, mengumpulkan demografi, lingkungan rumah, perilaku yang dinilai pemilik, minat konten, dan minat terhadap empat video yang disajikan.
Sebagian besar responden, yakni 1.246 orang atau setara 86%, tinggal di Amerika Serikat. Lainnya, dikutip dari Earth, mencakup Kanada, Inggris, Uni Eropa, dan Australasia—kawasan Oseania yang meliputi Australia, Selandia Baru, dan pulau-pulau di sekitar Samudera Pasifik. Para pemilik diminta melaporkan kebiasaan anjing mereka ketika menonton televisi.
Usia rata-rata anjing empat tahun, 54% ras murni, dan 51% betina. Mowat dkk membandingkan representasi anjing dari kelompok atau ras yang berbeda, dengan perkiraan populasi anjing ras umum.
Dikutip Health Day, survei itu mencakup pertanyaan tentang jenis layar di rumah, bagaimana anjing berinteraksi dengan layar, dan jenis konten yang paling menarik perhatian anjing. Pemiliknya juga diminta menjelaskan bagaimana perilaku anjingnya saat menonton video.
“Sebagian besar—86% atau 1.077 pemilik—menyatakan anjing mereka menonton konten di layar. Perilaku kegembiraan sering digambarkan, 78% anjing mendekati layar dan 76% bersuara,” tulis para peneliti.
“Banyak pemilik memutar video untuk anjingnya saat ditinggal sendirian.”
Menurut Health Day, berbeda dengan manusia, data menunjukkan anjing umumnya aktif saat menonton televisi, seperti berlari, melompat, bersuara, dan mengikuti gerak-gerik di layar. Pemilik anjing pun punya pilihan untuk menunjukkan empat video pendek kepada anjingnya yang menampilkan subjek, seperti macan kumbang, anjing, burung, dan lalu lintas di jalan raya.
“Berdasarkan lebih dari 1.200 tanggapan, peneliti penyimpulkan, konten video yang menampilkan binatang adalah yang paling menarik minat anjing,” tulis Health Day.
Persisnya, konten yang menampilkan anjing-anjing lain. Video yang menunjukkan manusia tidak begitu menarik perhatian anjing, “Menempati peringkat kesembilan dari 17 kategori,” tulis Health Day.
Lalu, usia dan penglihatan berhubungan dengan seberapa sering seekor anjing berinteraksi dengan layar. Menurut profesor psikologi di University of British Columbia, Stanley Coren, dalam Psychology Today, 72% anjing aktif menonton televisi atau layar komputer setidaknya sekali sehari. Akan tetapi, anjing-anjing tersebut tampak punya rentang perhatian yang pendek dan sebagian besar cenderung melihat gambar video hanya satu hingga lima menit setiap menonton.
“Sangat sedikit anjing yang memusatkan perhatiannya pada konten televisi selama lebih dari 20 menit,” tulis Coren.
“Anjing yang lebih muda cenderung menonton televisi dibandingkan anjing yang lebih tua.”
Selanjutnya, Health Day menulis, ras anjing olahraga dan penggembala lebih mungkin tertarik dengan jenis program televisi apa pun dibandingkan ras lainnya. Lalu, gerakan di layar sangat menarik perhatian anjing.
“Lebih dari 10% anjing menganggap kartun menarik,” tulis Earth.
Mowat, dilansir dari Earth, mengatakan, penelitian ini bertujuan menciptakan metode yang lebih mutakhir untuk mengevaluasi penglihatan anjing. Sebuah bidang penting, tetapi terbelakang dalam ilmu kedokteran hewan.
“Kami membutuhkan alat yang lebih canggih, mirip dengan bagan mata untuk anjing. Hipotesis kami, video yang menarik dapat mempertahankan perhatian anjing cukup lama untuk mengevaluasi kemampuan visualnya,” ujar Mowat.
Mowat, seperti dikutip dari Health Day, mengatakan riset ini bakal dimanfaatkan untuk mengembangkan metode berbasis video yang dapat melacak perubahan perhatian visual seiring bertambahnya usia anjing.
“Aspek menarik lainnya dari penelitian Mowat di masa depan adalah perbandingan antara penuaan penglihatan anjing dan penglihatan manusia,” tulis Earth.
“Oleh karena itu, penelitian ini merupakan bukti ikatan mendalam antara manusia dan anjing.”
Sebelumnya, pada 2016 pernah terbit penelitian serupa yang dikerjakan I. Hirskyj-Douglas, J.C. Read, dan B. Cassidy dari University of Central Lancashire di International Journal of Human-Computer Studies.
Dikutip dari The Guardian, para peneliti menempatkan dua anjing jenis labrador di lingkungan yang terkendali, seperti di rumah dan menunjukkan 12 klip yang masing-masing berdurasi 20 detik. Para peneliti kemudian menyusun tanggapannya, melihat waktu perhatian dan layar mana dari tiga layar yang dilihat anjing. Hasilnya, mirip dengan temuan Mowat dkk: anjing tertarik melihat konten tentang binatang.
“Eksperiman itu menunjukkan, anjing adalah penggemar berat Planet Earth II, terutama saat burung muncul dan eposode terakhir di mana seekor lutung melakukan parkour versi (kera jenis) simia melintasi atap rumah Jodhpur (kota di India),” tulis The Guardian.
Dijelaskan, anjing pun lebih suka menonton Coronation Street, termasuk klip anjing lain yang sedang bermain. Meski begitu, penelitian itu menyimpulkan, sesungguhnya anjing tak begitu tertarik menonton sesuatu, tak seperti saat mereka makan, tidur, dan bermain.
“Selain itu, penelitian tersebut menyimpulkan, kebiasaan menonton anjing sama sekali tidak ada hubungannya dengan fakta bahwa menonton sesuatu harus berbaring di atas manusia di sebuah sofa yang nyaman,” tulis The Guardian.