Alergi kulit yang dialami Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo beberapa hari usai kembalinya dari Vatikan, sempat menjadi perhatian publik. Alergi kulit adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang dianggap berbahaya, meskipun zat tersebut tidak berbahaya bagi sebagian besar orang.
Reaksi alergi ini dapat menyebabkan berbagai gejala pada kulit, seperti ruam, gatal, bengkak, atau kemerahan. Gatal pada kulit sangat mengganggu, bahkan terkadang menyakitkan jika menggaruknya secara terus-menerus. Apa saja bahan alami yang bisa digunakan untuk mengobati masalah kulit?
Daun lidah buaya
Dikutip dari Healthline, daun lidah biaya mengandung gel tebal, jernih, dan berair yang dapat dioleskan langsung ke kulit. Lidah buaya pun punya sifat antiinflamasi dan antimikroba. Maka dari itu, lidah buaya bisa digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis ruam kulit.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Iranian Journal of Medical Sciences (2019), lidah buaya bisa mencegah ulkus kulit dan mengobati luka bakar, luka pascaoperasi, herpes genital, psoriasis, dan luka kronis, termasuk ulkus dekubitus. Lidah buaya juga dapat menjaga kelembapan kulit serta mencegah timbulnya bisul.
Kunyit
Dilansir dari Healthline, kunyit mengandung antioksidan dan komponen antiinflamasi. Selain bisa membuat kulit tampak bercahaya, kurkumin yang ada dalam kunyit dapat membantu menyembuhkan luka, dengan mengurangi peradangan dan oksidasi.
Sifat antiinflamasi pada kunyit dapat pula membantu mengurangi jerawat dan bekasnya. Kunyit pun efektif untuk menyembuhkan kudis. Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Alternative and Complementary Medicine (2009) ditemukan, krim yang mengandung kunyit dapat mengatasi kulit bersisik dan gatal.
Minyak kelapa
Healthline menyebut, minyak kelapa bermanfaat untuk kulit yang rentan eksim, dengan meningkatkan kelembapan, mengurangi peradangan, dan meredakan rasa sakit. Asam lemak membentuk lebih dari 90% minyak kelapa. Kandungan ini berperan dalam melindungi kulit dari bakteri, jamur, dan virus.
Minyak kelapa memiliki konsentrasi asam laurat yang tinggi. Asam ini dapat membantu mengurangi Staphylococcus aureus—bakteri yang sering dikaitkan dengan eksim—pada kulit. Asam laurat juga membuat minya kelapa mudah diserap, meningkatkan kelembapan, yang bisa membantu meredakan rasa gatal dan mencegah risiko infeksi.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan, minyak kelapa memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat meredakan gejala dan ketidaknyamanan terkait eksim. Minyak kepala pun mengandung senyawa fenolik dan asam lemak rantai sedang yang memiliki sifat antioksidan. Mengoleskan minyak ini juga membantu meningkatkan kadar antioksidan. Fungsinya menstabilkan radikal bebas dan mengatasi peradangan pemicu gatal-gatal.
Minyak biji bunga matahari
Dilansir dari Healthline, minyak bunga matahari tidak menyumbat pori-pori dan mengandung antioksidan. Senyawa, seperti asam oleat, vitamin E, sesamol, dan asam linoleat, terdapat dalam minyak biji bunga matahari, yang bermanfaat untuk kulit.
Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat membantu melindungi kulit dari radikal bebas dan efek buruk sinar matahari, seperti penuaan dini dan kerutan. Asam linoleat membantu mempertahankan pelindung alami kulit, mendukung kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan. Asam ini juga punya efek antiinflamasi ketika digunakan secara topikal. Hal ini bermanfaat untuk kulit kering dan kondisi seperti eksim.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Dermatology (2018) menemukan, beberapa minyak alami, termasu k dari biji bunga matahari, punya sifat antigatal yang bisa mencegah perkembangan gejala dan penyakit lebih buruk.
Air
Air bening bukan obat penyembuh alegi, tetapi hanya salah satu cara untuk meredakan gejala. Mengompres dengan air dingin atau mengonsumsi air bening yang cukup, bisa membantu meredakan gejala alergi kulit, seperti gatal dan ruam.