close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi vape./Foto doodleroy/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi vape./Foto doodleroy/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 30 April 2025 06:23

Bahaya vape mengandung etomidate

Etomidate biasanya digunakan sebagai zat dalam anestesi.
swipe

Aktor Jonathan Frizzy alias Ijonk batal diperiksa penyidik Polresta Bandara Soekarno-Hatta soal vape mengandung obat keras etomidate karena sakit. Menurut Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Ronald Sipayung, pihaknya sudah dua kali memanggil Ijonk. Dalam kasus ini, Ijonk berstatus sebagai saksi.

Dikutip dari Tempo.co, polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan pengadaan produk farmasi tanpa izin berupa vape mengandung zat etomidate.

Penyelidikan berawal dari penyerahan penumpang oleh Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta pada Maret 2025 karena kedapatan membawa vape mengandung etomidate. Penyidik memerlukan keterangan Ijonk dan sudah dilakukan pemeriksaan sebagai saksi.

Lantas, apa itu etomidate? Dalam StatPearls Publishing (2025) disebutkan, etomidate adalah agen anestesi intravena hipnotik non-barbiturat yang bekerja sangat singkat. Singkat kata, etomidate adalah obat bius yang biasanya digunakan untuk membuat pasien tidur sebelum operasi.

Etomidate punya profil hemodinamik yang baik saat induksi, dengan penurunan tekanan darah minimal, sehingga ideal untuk trauma syok, pasien hipovolemik, atau pasien dengan penyakit kardiovaskular yang signifikan.

Etomidate pun digunakan untuk mempertahankan anestesi dan prosedur operasi pendek, seperti mengurangi sendi yang terkilir, intubasi trakea, kardiversi, dilatasi, kuretase, atau konisasi serviks.

StatPearls Publishing mencatat, etomidate kemungkinan bisa menimbulkan beberapa efek samping saat digunakan, seperti menyebabkan sedikit penurunan resistensi pembuluh darah perifer yang mengakibatkan penurunan tekanan darah arteri, sedikit peningkatan tekanan karbon dioksida arteri, serta mual dan muntah pascaoperasi.

“Overdosis dapat terjadi akibat suntikan yang terlalu cepat dan berulang,” tulis StatPearls Publishing.

“Selain itu, pemberian suntikan cepat diikuti oleh penurunan tekanan darah.”

Disalahgunakan sebagai narkotika

Maret lalu, Polresta Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan liquid (cairan untuk vape) etomidate dari Thailand. Selain itu, di beberapa negara, etomidate juga disalahgunakan sebagai narkotika dengan media vape atau rokok elektronik.

Di Taiwan, peredaran etomidate yang bisa diisap sebagai rokok elektronik menjadi perhatian kepolisian setempat. Sejak pertama kali muncul pada 2023, dilansir dari Taiwan News, pihak berwenang sudah menyita sejumlah besar etomidate. Misalnya pada September 2024, petugas menangkap dua orang yang menyelundupkan etomidate yang cukup untuk memproduksi 85.000 kartrid vape ke Taiwan.

Pada Agustus 2024, Kementerian Kehakiman Taiwan memasukkan etomidate ke dalam daftar obat terlarang kelas tiga. Di Taiwan, etomidate dikenal sebagai “kartrid vape zombie” karena efeknya terhadap pengguna.

“Obat itu dapat menyebabkan orang kehilangan kendali atas tubuh mereka, seperti zombie,” ujar kepala bagian di Pusat Penegakan Narkoba Biro Investigasi Kriminal, Hung Pei-Iin kepada Taiwan News.

Di Hong Kong, vape mengandung etomidate dikenal sebagai “space oil” atau “minyak luar angkasa”. Otoritas di sana juga sudah memasukkan etomidate ke dalam undang-undang obat-obatan berbahaya. Dikutip dari Hong Kong Free Press, pemerintah setempat mengatakan, etomidate menjadi jenis narkoba ketiga yang paling umum disalahgunakan oleh para pemuda berusia di bawah 21 tahun, setelah ganja dan kokain.

“Mengandung obat bius kerja pendek yang disebut etomidate, minyak luar angkasa dikatakan oleh pihak berwenang dapat menyebabkan euforia sementara,” tulis Hong Kong Free Press.

Nama lain vape mengandung etomidate, terutama di Singapura dan Selandia Baru, adalah kpod. Penelitan yang diterbitkan jurnal Toxicology (Mei, 2024) menemukan, penggunaan jangka panjang etomidate bisa menyebabkan kerusukan pada otak dan sistem saraf.

Sementara konsultan psikiater senior dan wakil direktur medis di klinik psikiatri Connections MindHealth, David Teo, dikutip dari The Straits Times mengatakan, vape yang dicampur narkoba dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti kebingungan, kejang, penyakit jantung dan paru-paru, serta masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, psikosis, dan bunuh diri.

“Orang yang menggunakan vape sering kali tidak menyadari dosis pasti obat yang dikonsumsi,” kata Teo.

“Hal ini dapat menyebabkan efek yang tidak terduga dan overdosis yang tidak disengaja, yang terkadang dapat berakibat fatal.”

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan