sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Donasi dan empati kemanusiaan fandom K-pop

Fandom K-pop Indonesia kompak menggalang donasi kemanusiaan untuk Palestina.

Qonita Azzahra Hanifa Nabilla Elansary
Qonita Azzahra | Hanifa Nabilla Elansary Minggu, 03 Des 2023 06:16 WIB
Donasi dan empati kemanusiaan fandom K-pop

Akibat serangan Israel ke Gaza, Palestina, selama sebulan lebih, sebanyak 2,3 juta warga Palestina amat terpukul. Tiga perempat penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka. Catatan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), hingga Senin (27/11), jumlah total korban tewas warga Palestina imbas serangan Israel lebih dari 15.000 orang. Korban sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

Donasi kemanusiaan untuk Palestina terus mengalir. Kepedulian pun datang dari komunitas penggemar grup K-pop di Indonesia. Beberapa waktu lalu, fan atau fandom grup boyband Korea Selatan BTS, yakni ARMY berhasil memenuhi target donasi awal mereka, sebanyak lebih dari Rp1 miliar.

Fandom lainnya, semisal BLINK (fan Blackpink), EXO-L (fan EXO), dan CARAT (fan Seventeen) tak ketinggalan. Begitu pula dengan fan NCT dan WayV, yakni NCTzen dan WayZenNi.

Fandom NCTzen dan WayZenNi pun membentuk NCTzen Humanity sebagai wadah penggalangan dana kemanusiaan. “Donasi NCTzen dan WayZenNi Indonesia (untuk Gaza) ini dimulai sejak 19 Oktober 2023,” ujar Ketua NCTzen Humanity, Himawan Adi Nugroho kepada Alinea.id, Jumat (1/12).

“Donasi gabungan via Dompet Dhuafa dan KitaBisa lebih dari Rp500 juta.”

Salah seorang fandom K-pop, Ziyan Fairus, punya harapan yang luhur. Ia ingin, dunia yang lebih baik, tanpa perang dan tak ada orang yang kelaparan.

“Aku yakin, fan K-pop lain juga punya keinginan kayak aku. Karena para bias (idola) kita punya keinginan itu,” kata Ziyan, Kamis (30/11).

Atas dasar itu, Ziyan tak tinggal diam saat pembantaian sedang terjadi di Palestina. Menurutnya, idolanya saja berani menyuarakan kemerdekaan Palestina. Apalagi dirinya, yang punya kesamaan dengan mayoritas penduduk Gaza, sebagai seorang Muslim.

Sponsored

Perempuan yang sudah mencintai dunia K-pop sejak 2019 itu mengatakan, idolanya, yakni V dari BTS, terang-terangan mendukung Palestina lewat unggahan di Instagram Story pada September lalu. Saat itu, idol bernama asli Kim Tae-hyung tersebut mengunggah sejumlah foto karya seniman mural anonim asal Inggris, Banksy.

V pernah mengunggah karya Banksy, antara lain “The Flower Thrower”, “Flower Bomber”, “Rage”, “or Love is in the Air”, yang merupakan mural-mural anti-perang. Selain V, idol lainnya, seperti Jonghyun dari SHINee kerap mengunggah foto-foto yang menggambarkan situasi di Gaza. Grup iKON pernah mengeluarkan album pada 2015, yang menyertakan gambar tangki air bertulis “Save the Palestine”.

“Sampai sekarang, aku dan teman-teman ARMY, masih terus bersuara dan membantu sebisa kita buat kemerdekaan Palestina,” tutur Ziyan.

Di samping bersuara di media sosial, perempuan 24 tahun itu juga ikut dalam penggalangan dana yang diinisiasi ARMY Indonesia. Terakhir, ia ikut program donasi yang diadakan salah satu fandom BTS Jin untuk memperingati ulang tahun anggota BTS yang punya nama asli Kim Seok-jin.

“Nantinya donasi itu bakal disalurin ke (korban) anak-anak Palestina,” katanya.

Seperti Ziyan, Diesella, 26 tahun, juga mengatakan bakal terus menyuarakan kemerdekaan rakyat Palestina. Apalagi, menurutnya, peristiwa di Gaza bukan lagi soal agama, tetapi tentang kemanusiaan. Sebagai pemegang akun media sosial basis penggemar grup NCT, WayV, dan EXO, Diesella ingin para pengikutnya punya kepedulian terhadap nasib warga Palestina.

“Makanya aku enggak berhenti buat update soal situasi di Gaza, entah itu di IG (Instagram) atau Twitter (sekarang X),” katanya, Jumat (1/12).

“Meskipun taruhannya, akunku bakal di-suspend atau malah dihapus, aku sudah punya akun cadangan sih. Dan aku sudah info ke followers-ku.”

Melalui unggahannya, ia ingin dana kemanusiaan itu terkumpul lebih banyak, sehingga bisa meringankan beban warga Palestina. Tak hanya untuk Palestina. Diesella juga rajin menginformasikan berbagai donasi yang digalang EXO-L maupun fanbase dari masing-masing anggota grup yang dibentuk pada 2012 itu.

Menurutnya, fandom sangat loyal terhadap segala hal yang bersinggungan dengan kemanusiaan. Sebab, kepedulian terhadap sesama kerap pula dicontohkan oleh idola-idola mereka.

“Beli tiket konser idol saja enggak sayang, apalagi buat yang kayak gini (donasi kemanusiaan),” ujarnya.

“Ya, meskipun kalau dibandingin idol, kita miskin. Tapi buat sesama, kita enggak akan pernah miskin.”

Sebagai informasi, di kalangan pecinta K-pop, istilah fan merupakan “wajah” atau “cerminan” idol. Istilah itu sudah mendarah daging. Artinya, apa pun yang dilakukan penggemar bakal memengaruhi citra sang idola. Begitu pula sebaliknya. Idola merupakan cermin bagi penggemarnya. Segala yang dilakukan idola akan sangat mungkin diikuti para penggemar.

“Barang apa saja yang dipakai idol, fan bakal rebutan buat beli. Begitu juga dengan kebiasaan donasi,” kata perempuan asal Surabaya itu.

Di sisi lain, basis penggemar NCT dan WayV juga menggalang dana untuk mengatasi krisis pangan di Yahukimo, Papua. Diketahui, pada Oktober 2023 lalu, puluhan warga di Yahukimo meninggal dunia karena kelaparan.

Program donasi yang diadakan bersama ARMY Indonesia ini, diharapkan Himawan, bisa membantu setidaknya 15.000-an warga Yahukimo yang tengah kesulitan mengakses pangan.

Basis penggemar dengan warna grup resmi hijau neon itu juga punya program donasi setiap bulan ke panti asuhan hingga berbagi makanan di pinggir jalan. Usai terjadi gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat tahun lalu, NCTzen Indonesia juga menerjunkan sukarelawan ke lokasi bencana.

Bagi Himawan, tak sulit menumbuhkan budaya sosial dan berbagi di kalangan penggemar NCT dan WayV, begitu juga fan grup-grup K-pop lainnya. Soalnya, selalu ada anggota grup K-pop yang punya jiwa sosial tinggi. Sikap ini yang menjadi panutan para penggemar.

“Contohnya, Jaemin (anggota NCT) yang telah lama menjadi volunteer, bahkan direkrut oleh SM Entertainment (perusahaan yang menaungi NCT) ketika sedang melakukan kegiatan (sebagai) volunteer,” kata pria berusia 23 tahun itu.

“Jadi, tidak sulit untuk menggerakkan semangat sosial fanbase.”

Berita Lainnya
×
tekid