sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Electrolux kampanyekan pola makan berkelanjutan

30% emisi global berasal dari industri makanan, 1,3 miliar ton dari produksi pangan global terbuang sia-sia setiap tahun.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 30 Nov 2021 19:35 WIB
Electrolux kampanyekan pola makan berkelanjutan

Produsen peralatan dapur, Electrolux mendukung pola makan berkelanjutan melalui kampanye Make It Last dan rangkaian produk dapur Ultimate Taste untuk pengolahan makanan yang lebih sehat. Pasalnya, saat ini 30% emisi global berasal dari industri makanan, dan sepertiga atau 1,3 miliar ton dari produksi pangan global terbuang sia-sia setiap tahun.

Di Indonesia, timbunan food loss and waste (FLW) atau makanan sisa selama sepuluh tahun dalam rentang 2009-2019 mencapai 23-48 juta ton/tahun atau setara 115-184 kg/kapita/tahun.

Kampanye Make It Last mempromosikan pola makan berkelanjutan dengan membantu konsumen mengurangi limbah makanan, mengadopsi pola makan nabati, dan meminimalkan kehilangan nutrisi saat memasak melalui berbagai peralatan dapur terbaik di kelasnya.

Kampanye ini telah diluncurkan ke kawasan negara Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, dan akhirnya resmi diluncurkan di Indonesia pada penghujung tahun 2021. Kampanye ini didukung dengan peluncuran sejumlah produk seperti kompor induksi, kompor gas, kulkas, dan micro wave.

“Sebagai pemimpin global di industri kami, Electrolux menginspirasi dan memberdayakan konsumen untuk menjalani gaya hidup yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk membangun budaya makan yang sadar, berkelanjutan, dan sehat sebagai pilihan utama,” ujar Presiden Direktur Electrolux Indonesia, Iffan Suryanto, dalam keterangan resminya, Selasa (30/11).

Electrolux berkolaborasi dengan Zero Waste Indonesia untuk menginspirasi masyarakat menjalani gaya hidup dan pola makan lebih berkelanjutan serta mencegah limbah makanan. Sejak Oktober 2021, Electrolux telah meningkatkan kesadaran terhadap pola makan berkelanjutan di platform digital dan membuat gerakan #banyakinsayurnya.

“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meringankan dampak iklim, dan mengonsumsi lebih banyak makanan nabati adalah salah satu cara paling sederhana. Beralih ke pola makan nabati dapat membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan dalam hal emisi karbon, jumlah oksigen, degradasi tanah, dan persediaan air,” kata PR Manager Zero Waste Indonesia, Fildzah Amalia.

Kementerian Kesehatan menyarankan porsi sayur adalah sepertiga piring atau setara dengan 150 gram atau satu mangkok sedang, dan porsi buah adalah sepertiga dari setengah piring (setara dengan 150 gram) sekali makan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid