sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hybrid Working yang digemari saat pandemi

Metode hybrid working diperkirakan akan menjadi tren tahun ini. 

Dinda Berenice
Dinda Berenice Sabtu, 02 Apr 2022 10:56 WIB
Hybrid Working yang digemari saat pandemi

Pandemi Covid-19 menjadikan setiap orang tidak harus bekerja ke kantor, tetapi juga bisa dilakukan di rumah atau tempat lainnya. Salah satu metode bekerja di masa pandemi ini, yakni dengan hybrid working.

Metode hybrid working diperkirakan akan menjadi tren tahun ini. 

McKinsey melakukan survei sebelum pandemi yang menunjukkan 30% orang memilih untuk bekerja secara hybrid, 62% on-site, dan 8% dari jarak jauh. Kemudian, survei saat pandemi mencatat 52% memilih untuk melakukan hybrid working, 37% bekerja di kantor, dan 11% dari jarak jauh.

Bukan hanya menjadi tren, hybrid working ternyata memberi beberapa manfaat. 

Microsoft mencatat, sebanyak 82% leaders dari perusahaan di seluruh Eropa mengalami produktivitas dibandingkan sebelum pandemi terjadi. Hal ini dikarenakan karyawan menjadi fleksibel dalam memanfaatkan waktu mereka dengan lebih baik. Dengan bekerja secara hybrid, mereka dapat menghindari waktu perjalanan pulang-pergi kerja yang sibuk di jam-jam tertentu dan mengurangi pengeluaran harian.

Terkait kebahagiaan dalam bekerja, SurveyMonkey pada 2020 mengatakan, pekerja jarak jauh lebih merasa bahagia dibandingkan rekan kerja mereka yang bekerja di kantor. Hal tersebut dikarenakan manfaat psikologis yang mereka peroleh, seperti dapat menggunakan pakaian santai, memiliki banyak waktu dengan keluarga, memasak, dimana semuanya dapat dilakukan sewaktu hybrid working.

Dengan adanya tren dan manfaat lebih dari tipe bekerja ini, perusahaan tampaknya perlu lebih serius dalam menggodok penerapan sistem hybrid working pada organisasi mereka. Meskipun, hybrid working memiliki manfaat, terdapat juga beberapa masalah yang dihadapi karyawan ketika bekerja dengan mode ini, seperti distraksi ketika melakukan virtual meeting dari rumah atau dari mana saja yang membuat komunikasi dan koordinasi seringkali terhambat.

Dalam upaya untuk melakukan transisi menuju hybrid working, perusahaan harus berinvestasi dalam mendesain kembali infrastruktur bekerja yang diperlukan. Salah satunya, yakni menggunakan perangkat teknologi yang mendukung ketika melakukan virtual meeting secara jarak jauh. Sehingga, mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja walau karyawan bekerja dengan fleksibel dari mana saja.

Sponsored

Business Development Manager, VDO, Jabra Indonesia, Louis Sudarso menjelaskan, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan ekosistem bekerja. 

“Tren hybrid working di tengah situasi yang tidak menentu ini, membuat perusahaan harus melakukan penyesuaian dalam beberapa hal. Salah satunya kembali merubah metode bekerja dengan melakukan efisiensi terhadap fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan, katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (2/4).

Menurutnya, tujuannya sendiri untuk mendukung performa karyawan, sehingga menjadi lebih produktif meskipun bekerja dari rumah, kantor, atau jarak jauh. Untuk menunjang kebutuhan perusahaan dalam melakukan penyesuaian tren hybrid working, Jabra menghadirkan perangkat konferensi video premium yaitu PanaCast 20 di Indonesia.

“Perangkat ini dirancang untuk memenuhi lingkungan hybrid working modern dan menampilkan desain portabel, sehingga dapat digunakan ketika bekerja secara individu, kelompok, baik dari kantor atau di mana saja.” tutur Louis. 

PanaCast 20 merupakan perangkat plug and play, sehingga dapat digunakan dengan monitor apapun menggunakan klip bawaan. Selain memiliki prosesor canggih, AI onboard yang andal, serta dilengkapi
sensor 13MP, dapat menghasilkan output 4K UltraHD secara detail dan tajam.

“Selain Jabra PanaCast 20 dapat digunakan dengan semua jenis platform UC terkemuka, produk ini juga memungkinkan pengguna personal camera untuk menggabungkan perangkat dengan audio Jabra lainnya seperti headphone Jabra Evolve2 75 dan Speak 750,” kata Louis.

PanaCast 20 dirancang untuk membantu penggunanya menjadi semakin produktif dan fleksibel dalam dinamika bekerja secara hybrid. Sehingga, menciptakan kenyamanan untuk karyawan ketika bekerja dalam tatanan jarak jauh sekalipun.

Berita Lainnya
×
tekid