Jika dokter memberi tahu bahwa Anda atau orang terdekat Anda membutuhkan perawatan paliatif, jangan langsung panik atau mengira itu berarti “waktunya sudah dekat.” Banyak orang masih keliru mengira perawatan paliatif itu sama dengan perawatan hospis, padahal sebenarnya berbeda.
Perawatan hospis (juga dikenal sebagai hospice care) adalah jenis perawatan khusus yang diberikan kepada pasien dengan penyakit serius yang sudah berada di tahap akhir—biasanya ketika harapan hidup kurang dari enam bulan, dan pengobatan kuratif sudah dihentikan.
Tujuan utama dari perawatan hospis adalah memberikan kenyamanan, bukan lagi menyembuhkan. Fokusnya adalah meredakan nyeri dan gejala, mendukung kebutuhan emosional dan spiritual pasien, dan mendampingi keluarga dalam menghadapi proses akhir kehidupan pasien.
Menurut NIH News in Health, perawatan paliatif bukan hanya untuk pasien di akhir hidup. Sebaliknya, ini adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup bagi siapa saja yang mengalami penyakit serius—dan bisa dimulai sejak awal diagnosis.
“Menerima perawatan paliatif bukan berarti Anda menyerah pada pengobatan,” kata Alexis Bakos, pakar lansia dari National Institutes of Health (NIH).
“Idealnya, perawatan ini justru diberikan sejak awal ketika seseorang didiagnosis menderita penyakit serius.”
Diagnosis seperti penyakit jantung dan paru-paru kronis, kanker, dan penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan Parkinson semuanya termasuk dalam definisi "serius".
Tim perawatan paliatif dapat membantu pasien mengatasi penderitaan fisik, psikologis, emosional, atau spiritual yang terkait dengan diagnosis ini, menurut News in Health. Mereka tidak hanya dapat membantu pasien mengelola gejala tetapi juga membantu penyedia layanan kesehatan dalam mengoordinasikan perawatan yang kompleks.
Penyakit-penyakit ini bisa mengganggu aktivitas harian seperti mandi, makan, atau sekadar bergerak. Di sinilah peran tim paliatif: mereka membantu mengelola rasa nyeri, kecemasan, depresi, hingga kelelahan fisik dan emosional. Bahkan, mereka juga mendampingi pasien dari sisi spiritual.
Menurut Dr. Matthew DeCamp, dokter di University of Colorado, pendekatan ini bersifat menyeluruh atau holistik.
“Perawatan paliatif menempatkan kualitas hidup dan nilai-nilai pasien sebagai hal utama,” ujarnya.
Peran tim paliatif: Lebih dari sekadar obat
Tim perawatan paliatif biasanya mulai bekerja segera setelah diagnosis. Mereka membantu pasien memahami pilihan pengobatan, mengatur perawatan yang kompleks, serta menyusun arahan medis lanjutan—yaitu dokumen berisi keinginan pasien jika suatu saat tidak mampu berbicara atau mengambil keputusan.
“Mereka belajar mengenal cara komunikasi Anda dan apa yang Anda inginkan dalam perawatan,” jelas Dr. Lori Wiener, pakar dari NIH.
Hal ini sangat membantu karena tak jarang pasien dan keluarga tidak tahu bagaimana penyakit serius bisa berkembang.
“Mereka sering tak tahu seberapa lama akan hidup atau gejala seperti apa yang akan dialami,” kata DeCamp.
Bahkan para dokter pun sering kesulitan memprediksi perjalanan penyakit. Saat ini, beberapa rumah sakit mulai memakai teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkirakan kondisi pasien, meski belum digunakan secara merata.
Membantu pasien muda menyuarakan pilihannya
Tim Dr. Wiener juga mengembangkan panduan bernama “Voicing My CHOiCES”, untuk membantu remaja dan dewasa muda penderita kanker mengungkapkan harapan dan ketakutan mereka. Selain itu, ada juga alat skrining digital bernama “Checking IN”, yang membantu dokter memahami apa yang paling mengganggu pasien muda mereka.
Kenapa harus tahu tentang perawatan paliatif?
Para ahli dari NIH menyarankan siapa pun yang didiagnosis dengan penyakit serius untuk bertanya kepada dokter mengenai opsi perawatan paliatif—terutama jika belum ditawarkan secara otomatis.
“Dulu kami fokus mengedukasi dokter umum. Sekarang, NIH juga berusaha melibatkan lebih banyak dokter spesialis seperti dokter UGD, ahli saraf, dan ICU,” kata Bakos.
Fokus pada Hidup, bukan sekadar bertahan
Perawatan paliatif bukan tentang menyerah. Ini tentang hidup lebih nyaman, lebih bermakna, dan lebih manusiawi. Jadi, jika Anda atau keluarga menghadapi penyakit serius, jangan ragu bertanya:
“Apa ada perawatan paliatif yang bisa membantu saya?”
Jawaban itu mungkin akan membuat hari-hari Anda jauh lebih ringan.(UPI)