Kanye West di tengah kemarahan komunitas Yahudi

Rapper AS Kanye West, Selasa, meminta maaf setelah serangkaian komentarnya yang memicu kemarahan komunitas Yahudi. Komentar yang dinilai antisemitisme itu memang berdampak besar bagi Kanye West. Ia kehilangan kesepakatan komersial dan diblokir di media sosial.

“Saya dengan tulus meminta maaf kepada komunitas Yahudi atas ledakan yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh kata -kata atau tindakan saya. Bukan niat saya untuk menyakiti atau tidak menghormati, dan saya sangat menyesali rasa sakit yang mungkin saya sebabkan,” kata West dalam sebuah pernyataan yang ditulis dalam bahasa Ibrani di halaman Instagram-nya.

“Saya berkomitmen untuk memulai dengan diri saya sendiri dan belajar dari pengalaman ini untuk memastikan sensitivitas dan pemahaman yang lebih besar di masa depan,” ungkapnya.

Beberapa komentar di bawah pernyataan itu mengeluh bahwa itu ditulis dalam bahasa Ibrani, yang relatif sedikit orang yang dapat membacanya.

Pada Desember 2022, West dalam sebuah wawancara dengan sayap kanan Alex Jones mengatakan kekagumannya pada Hitler. 

"Saya melihat hal -hal baik tentang Hitler," kata West. "Setiap manusia memiliki sesuatu yang bernilai, terutama Hitler ... [Nazi] juga melakukan hal -hal baik ... ada banyak hal yang saya sukai dari Hitler." Dia juga memposting gambar swastika yang dipadukan dengan bintang David.

Komentar itu mendorong brand Adidas untuk memutuskan hubungan dengan Barat dan mengakhiri kemitraan alas kaki Yeezy. Perusahaan menyebut komentarnya "tidak dapat diterima, dibenci dan berbahaya". Kepala Eksekutif Adidas Bjørn Gulden kemudian mengatakan bahwa ia tidak berpikir West bermaksud seperti yang dikatakan, dan tidak berpikir dia orang jahat. "Itu hanya terjadi seperti itu, kata Gulden. 

Sementara itu, GAP yang juga bermitra dengan West menghentikan kolaborasi mereka. Mereka juga berhenti menyimpan produk yang berafiliasi dengan West.

Tekanan demi tekanan membuat West akhirnya menarik ucapannya. Rapper "Gold Digger" mengatakan pada bulan Maret bahwa ia meninggalkan anti-Semitisme setelah menonton aktor Jonah Hill dalam film "21 Jump Street"-dalam sebuah pertunjukan yang membuatnya "seperti orang Yahudi lagi."

Permintaan maaf West datang pada saat meningkatnya kekhawatiran di Amerika Serikat atas normalisasi wacana anti-Semit-semakin dikooptasi oleh pinggiran supremasi kulit putih yang berani di bawah kepresidenan Donald Trump.

Liga Anti-Pencemaran nama baik menyambut permintaan maaf West tetapi mencatat bahwa West telah menyebabkan "kerusakan yang tak terhitung" dengan menggunakan pengaruhnya yang luas untuk "meracuni banyak pikiran dengan antisemitisme dan kebencian yang ganas," kata mereka.(Guardian,digitaljournal)