close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi seseorang tengah berjalan kaki./Foto Fotorech/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi seseorang tengah berjalan kaki./Foto Fotorech/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Kesehatan
Kamis, 12 Juni 2025 06:00

Kapan waktu yang tepat untuk aktivitas jalan kaki?

Berjalan kaki adalah salah satu aktivitas fisik yang bermanfaat. Namun, kapan waktu yang tepat?
swipe

Berjalan kaki memiliki banyak manfaat, secara mental maupun fisik. Jika dilakukan dengan kecepatan dan intensitas yang tepat, berjalan kaki bisa menjadi cara yang baik untuk melakukan kardio zona 2, yang akan membuat jantung lebih sehat. Berjalan kaki juga dapat meningkatkan suasana hati, membantu lebih mudah terlelap, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Dilansir dari Heart, kebanyakan orang dewasa harus mencoba melakukan aktivitas intensitas sedang setidaknya 150 menit atau 2,5 jam seminggu. Jalan cepat selama 30 menit setidaknya lima hari seminggu adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan tadi. Namun, yang perlu diingat, waktu yang dipilih untuk berjalan kaki setiap hari dapat memengaruhi manfaatnya.

Pagi hari

Dikutip dari Verywell Fit, berjalan kaki di pagi hari selama 45 menit bisa membuat kita berkurang ketertarikan pada foto makanan. Hal ini juga bisa membantu kita merasa lebih berenergi, meningkatkan aliran darah, dan membangun sistem saraf.

Paparan sinar matahari saat berjalan kaki di pagi bisa membantu mengatur ritme sirkadian kita, sehingga meningkatkan kualitas tidur malam. Ditambah lagi, menurut studi di Journal of Physiology (2023), berjalan kaki di pagi hari dapat meningkatkan tekanan darah, konsentrasi insulin, dan resistensi insulin.

Jalan pagi pun dinilai dapat memberikan manfaat penurunan berat badan. Sebab, banyak orang berjalan di pagi hari dalam keadaan berpuasa.

“Berarti tubuh Anda menggunakan simpanan lemak untuk energi, bukan karbohidrat,” kata profesor ilmu olahraga terapan di Fakultas Kinesiologi Universitas Michigan, Laura A. Richardson, dikutip dari Women’s Health.

Kekurangannya, berjalan sebelum matahari terbit terkait dengan masalah keamanan. Selain itu, suhu tubuh berada pada titik terendah satu hingga tiga jam sebelum bangun tidur, sehingga pagi hari menjadi waktu dengan energi dan aliran darah yang lebih rendah secara alami. Otot yang dingin dan kaku pun lebih rentan terhadap cedera.

Siang hari

Verywell Fit menulis, berjalan cepat di siang hari bisa memperlancar aliran darah ke otak, sehingga kita lebih bersemangat di sore hari. Kelebihan lainnya, bisa meredakan stres.

Sementara kekurangannya, tidak semua orang punya waktu istirahat makan siang yang konsisten. Selain itu, fungsi paru-paru memburuk setelah tengah hari pada penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Sore hari

Menurut Verywell Fit, olahraga di sore hari bisa membantu mengatur jumlah makanan saat makan malam. Berjalan kaki di sore hari pun dapat menghilangkan stres.

Di samping itu, berjalan di sore hari, menurut Laura A. Richardson kepada Women’s Health, tubuh lebih banyak energi dan nutrisi. Berjalan setelah makan pun punya beberapa manfaat bagi pencernaan. Jika seseorang menderita pradiabetes atau diabetes, kata Richardson, berjalan setelah makan bisa menjadi pilihan yang baik. Kekurangan berjalan kaki di sore hari, kebanyakan orang merasa lesu dan kurang bersemangat.

Malam hari

Melansir Verywell Fit, jalan kaki di malam hari bisa menghilangkan stres. Selain itu, bisa menahan keinginan ngemil dan tidur lebih baik. Berjalan setelah makan malam juga baik untuk pencernaan. Kekurangannya, keamanan menjadi riskan saat berjalan di hari yang sudah gelap.

Secara umum, berjalan kaki memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. “Sebenarna, pemikiran mendasarnya adalah memilih waktu yang dapat Anda lakukan secara konsisten,” ujar Richardson kepada Women’s Health.

“Berpegang pada waktu yang sama setiap hari memiliki manfaat tersendiri dalam mengatur ritme sirkadian Anda baik itu pagi, siang, atau malam.”

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan