Berenang punya segudang manfaat kesehatan—mulai dari mengencangkan dan menguatkan otot, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan mental. Meski begitu, olahraga lainnya seperti lari, bersepeda, atau angkat beban sering kali mendapat sorotan lebih besar.
Padahal, menggerakkan massa tubuh di dalam air mengaktifkan banyak sistem tubuh sekaligus. Karakter olahraga yang low impact, tapi high result itu membuatnya nyaris tak tertandingi. Tak heran jika kolam renang rekreasional rutin dipenuhi pengunjung.
Mitch Lomax, ahli paru sekaligus fisiolog olahraga dari University of Portsmouth, Inggris mengatakan berenang memberi banyak manfaat spesifik, seperti meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru, memperkuat dan meningkatkan daya tahan otot, memperbaiki massa tubuh tanpa lemak.
"Selain itu, menurunkan risiko cedera traumatis seperti yang sering terjadi pada olahraga berdampak tinggi, serta meningkatkan kesehatan mental,” kata Lomax seperti dikutip dari National Geographic, Senin (11/8).
Kelompok otot yang aktif antara lain otot inti (core), fleksor pinggul, leher, lengan, tangan, bahu, dada, punggung, bokong, hingga kaki dan telapak kaki. “Bisa dibilang, kalau Anda bisa menyebut nama ototnya, kemungkinan besar otot itu digunakan saat berenang,” ujar Lomax.
Manfaat terbesar berenang adalah meningkatkan sirkulasi darah dan efisiensi kerja sistem kardiovaskular. Manfaat berenang itu bisa mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
“Berenang adalah aktivitas ritmis dan dinamis yang melibatkan seluruh tubuh, meningkatkan detak jantung, dan menurunkan tekanan darah secara efektif,” kata Hirofumi Tanaka, peneliti dan Direktur Cardiovascular Aging Research Laboratory di University of Texas at Austin.
Olahraga ini menurunkan tekanan darah dengan mengurangi pengerasan atau kekakuan pembuluh darah, serta menekan tingkat stres oksidatif dan peradangan di seluruh tubuh.
Kombinasi kerja jantung dan paru juga meningkat karena paru-paru harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen saat detak jantung naik.
“Tekanan hidrostatik saat berada di air, ditambah peningkatan volume darah di pusat tubuh, membuat sistem pernapasan tertantang. Menghirup udara jadi lebih sulit dibandingkan saat bernapas di darat,” jelas Lori Sherlock, koordinator terapi akuatik di West Virginia University School of Medicine.
Penelitian menunjukkan bahwa berenang dapat meningkatkan jangkauan gerak, mengurangi nyeri sendi, meningkatkan fleksibilitas, memperbaiki postur, dan memperlambat proses penuaan. Olahraga ini juga bermanfaat bagi penderita radang sendi (arthritis), multiple sclerosis, serta membantu mengatur kadar gula darah.
Ilustrasi sebuah kolam renang di resor yang dipenuhi turis di tepi pantai/Foto Yifan Lai/Pexels.com
Meningkatkan metabolisme
Gerakan berulang dan terus-menerus dalam berenang bisa membakar banyak kalori. Orang dengan berat 70 kilogram membakar sekitar 281 kalori per jam saat mengapung atau berenang santai, tapi bisa membakar hingga 704 kalori per jam saat berenang gaya bebas dengan tempo cepat. Gaya kupu-kupu bahkan bisa membakar 774 kalori per jam.
"Dengan cara ini, berenang menjadi olahraga seluruh tubuh yang bisa membantu mencapai target pengelolaan berat badan,” kata Matthew Anastasi, dokter dan spesialis kedokteran olahraga di Mayo Clinic, Arizona.
Namun, ada catatan penting: air dingin dapat mendinginkan darah yang mengalir ke hipotalamus—bagian otak yang mengatur nafsu makan—sehingga perenang cenderung merasa lebih lapar dan ingin makan setelah latihan dibandingkan pelaku olahraga lain.
Selain itu, tubuh juga harus bekerja ekstra untuk menjaga suhu inti tetap stabil di air dingin. “Yang akhirnya membuat rasa lapar meningkat,” kata Whyte.