Tim nasional (timnas) Uzbekistan U-17 berhasil menjadi juara Piala Asia U-17 di Arab Saudi, setelah mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 di King Fahd Sports City Stadium, Minggu (20/4) malam. Kemenangan Serigala Putih begitu heroik karena tim asuhan Islom Ismoilov harus bermain dengan sembilan pemain sejak babak pertama.
Beberapa tahun terakhir, Uzbekistan memang menjelma menjadi raja baru di sepak bola Asia. Selain juara di kelompok usia U-17, Uzbekistan juga juara di Piala Asia U-17 2023 usai mengalahkan Irak 1-0, serta runner-up di ajang Piala Asia U-23 2024 usai kalah 1-0 dari Jepang.
Timnas senior Uzbekistan pun punya peluang besar tampil di Piala Dunia 2026 Saat ini, Uzbekistan berada di posisi kedua klasemen sementara grup A kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, satu tingkat di bawah Iran. Di ranking FIFA, Uzbekistan ada di urutan 57, memang masih di bawah raksasa Asia lainnya, seperti Jepang, Iran, Korea Selatan, Australia, dan Qatar, namun terus naik.
Pemain Uzbekistan ada pula yang merumput di klub-klub besar Eropa. Misalnya, Eldor Shomurodov yang bermain di Roma, Italia; Abdukodir Khusanov di Manchester City, Inggris; Abbosbek Fayzullaev di CSKA Moscow, Rusia; dan Rustam Ashurmatov di Rubin Kazan, Rusia.
Berbagai faktor
Sports Gazette menulis, faktor yang menjanjikan tentang perkembangan sepak bola di salah satu negara Asia Tengah ini adalah jumlah penduduk. Uzbekistan punya 37 juta penduduk. Maka, kebangkitan sepak bola yang berkelanjutan, bisa memengaruhi generasi mendatang di negara itu.
Perkembangan sepak bola Uzbekistan didukung pula oleh FIFA. Pada Mei 2023, Presiden FIFA Gianni Infantino meluncurkan FIFA for Schools di negara tersebut. FIFA menyediakan sekolah dengan peralatan dan kesempatan bagi anak-anak untuk mengakses sepak bola lewat pendidikan.
“Negara ini mencintai sepak bola dan program sepak bola untuk sekolah adalah program yang memungkinkan anak-anak di sekolah—anak perempuan dan laki-laki—belajar tidak hanya cara bermain sepak bola, tetapi mereka belajar nilai-nilai sepak bola, seperti rasa hormat, toleransi, dan semangat tim,” ujar Infantino, dikutip dari Sports Gazette.
Faktor lainnya kebersamaan tim sejak usia belia. Bek tengah timnas Uzbekistan U-23 dan FC Surkhon Termez, Shakzod Toirov kepada Sports Gazette mengatakan, ada ikatan antara para pemain di timnas.
“Di tim nasional, kami punya tim yang hebat, kami semua saling kenal sejak kecil,” kata Toirov.
Di tengah gencarnya naturalisasi di negara-negara lain di Asia, termasuk Indonesia, Uzbekistan memilih membangun tim sejak dini. FIFA menyebut, skuad Uzbekistan yang menjadi runner-up Piala Asia U-23 terdiri dari pemain-pemain kunci yang membantu negara itu memenangkan Piala Asia U-16 pada 2012, terturama kreator utama mereka, Dostonbek Khamdamov dan bek Akramjon Komilov.
Tim tersebut lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 pada 2013, dua tahun sebelumnya berhasil mencapai perempat final di Meksiko pada 2011. Keberhasilan itu berlanjut ke tahap berikutnya di Piala Dunia U-20, dengan finis di perempat final berturut-turut di Turki pada 2013 dan Selandia Baru pada 2015.
Faktor berikutnya adalah dukungan pemerintah. Tahun 2023, dikutip dari Gazeta, Presiden Uzbekistan Shavkat Miromonov Mirziyoyev menandatangani dekrit yang mendukung pengembangan sepak bola, dengan penekanan pada keterlibatan anak muda, mengubah sekolah sepak bola menjadi akademi, dan memanfaatkan keahlian internasional dari negara-negara seperti Jepang dan Kroasia.
Dekrit itu mengatur langkah-langkah untuk mempopulerkan sepak bola di masyarakat, terutama anak muda. Dengan begitu, kompetisi sepak bola bakal diadakan setiap tahun, termasuk organisasi pendidikan prasekolah, kompetisi nasional siswa sekolah, dan kompetisi nasional liga mahasiswa.
Sekolah sepak bola dipindahkan dari sistem Kementerian Kebijakan Pemuda dan Olahraga ke Asosiasi Sepak Bola Uzbekistan dan akan diubah menjadi akademi sepak bola. Uzbekistan pun memutuskan memakai pengalaman Jepang dan Kroasia untuk pengembangan sepak bola dan mempekerjakan spesialis untuk mengimplementasikan pengalaman sebagai direktur teknis asosiasi dan akademi sepak bola.
Uzbekistan menggelontorkan dana untuk sepak bola usia muda selama beberapa tahun terakhir. Klub sepak bola profesional dengan porsi dana negara sebesar 50% atau lebih diizinkan membeli peralatan olahraga, obat-obatan, nutrisi, rumput sintetis, dan barang-barang lain yang diperlukan untuk sepak bola lewat kontrak langsung.
Negara itu juga membentuk dana dukungan sepak bola di bawa asosiasi. Dana tersebut dibiayai dari sumber-sumber, seperti dana yang dialokasikan dari anggaran negara; pabrik pertambangan Uzmetkombinat, serta pabrik metalurgi Almalyk, Navoi, serta Uzbekneftegaz; sumbangan amal dari perorangan dan badan hukum, termasuk bukan penduduk Uzbekistan; penerimaan dari penempatan dana sementara di bank umum; serta hibah dan bantuan teknis dari organisasi keuangan internasional dan negara asing.