Kamis (10/7) mantan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Politikus Malaysia kelahiran 1925, yang menjabat perdana menteri negara itu sebanyak dua kali, 1981 dan 2018, masih tampak sehat. Lalu, apa sebenarnya rahasia umur panjang Mahathir?
Tidak makan berlebihan
“Saya tidak makan terlalu banyak. Obesitas tidak baik untuk kelangsungan hidup,” kata Mahathir kepada Nikkei Asia.
Saat ditanya wartawan CNN, Fareed Zakaria, Mahathir pun mengakui, dia menjalani diet. “Saya memang menjalankan diet ketat. Saya tidak makan berlebihan,” ujar Mahathir, dikutip dari Quartz.
Orang-orang yang berumur panjang, kerap kali makan secukupnya, serta membatasi makanan ultra-olahan. Moderasi kalori, terutama setelah usia 60 tahun, telah pula dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit metabolik. Selain itu, Mahathir menghindari rokok dan alkohol. Dia pun menjalankan pola hidup bersih.
Tubuh tetap aktif
“Anda harus tetap aktif. Duduk dan tidak melakukan apa pun, buruk bagi kesehatan Anda,” ujar Mahathir kepada The Straits Times, dikutip dari Times of India.
Mahathir memang tidak melakukan gym yang berintensitas tinggi. Namun, dia menghindari tubuh tidak aktif. Dia tetap berjalan, menghadiri rapat, atau bergerak dalam tugas sehari-hari. Menurut sebuah penelitian pada 2015, gerakan ringan setiap hari lebih berkelanjutan daripada latihan berat di usia yang lebih tua. Secara signifikan, bisa mengurangi risiko jatuh, penurunan kognitif, dan kelelahan.
Kepada Fareed Zakaria, Mahathir mengatakan, dia juga berolahraga. “Saya cukup banyak berolahraga dan tidur selama enam jam,” ujar Mahathir, dikutip dari Quartz.
“Saya pikir (jika) Anda menjalani hidup yang cukup teratur, Anda akan sehat. Tapii jika Anda terserang penyakit yang tidak dapat disembuhkan, Anda tidak bisa berbuat apa-apa.”
Lalu, dalam wawancara dengan Nikkei Asia, Mahathir menuturkan, usia tidak mengikuti waktu. Namun, usia mengikuti kesehatan tubuh dan cara kita beraktivitas.
“Karena itu, usia tua bukan karena waktu, bukan karena Anda berusia 60 tahun Anda menjadi tua. Anda mungkin berusia 90 tahun, tetapi jika orang di usia 90 tahun masih kuat, masih mampu bekerja dan beraktivitas, maka 90 tahun bukanlah usia tua,” tutur Mahathir.
Otak tetap aktif
“Jika Anda tidak menggunakan otak, dia akan mulai mengalami kemunduran, mulai melupakan banyak hal. Saya membaca. Saya menulis. Saya berbicara dengan orang lain. Saya memberi kuliah,” kata Mahathir, dikutip dari Times of India.
Ini terkait dengan nutrisi mental. Mahathir tidak membiarkan otaknya menganggur. Sebuah riset pada 2010 menemukan, orang lanjut usia yang terlibat dalam hobi intelektual, seperti membaca, menulis, atau berbicara secara teratur, lebih kecil kemungkinannya mengalami demensia. Seperti otot, otak akan semakin kuat jika sering digunakan.
Tidak mudah stres
Karier politik Mahathir jauh dari mulus. Dia menghadapi kritik, tekanan internasional, dan tantangan politik yang berat. Namun, dia jarang menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau gangguan emosional. Pengaturan emosinya dan tetap tenang meski di bawah tekanan, kemungkinan telah membantu melindungi tubuhnya dari stres kronis.
Sebuah penelitian tahun 2009 menghubungkan pengaturan emosi dan umur panjang. Riset itu menemukan, cara menangani stres memiliki dampak langsung pada penuaan.
“Umur panjang Mahathir mungkin terletak pada kemampuannya menghadapi tantangan, tanpa membiarkan masalah menguasai hidupnya,” tulis Times of India.