sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Riset: Kurang tidur bikin kita "menua" hingga 10 tahun

Orang yang tidur nyenyak dan cukup setiap harinya merasa lebih muda sekitar 4,4 tahun ketimbang usia asli mereka.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Minggu, 31 Mar 2024 18:13 WIB
Riset: Kurang tidur bikin kita

Tidur yang cukup ternyata bisa bikin seseorang merasa awet muda. Riset yang digelar peneliti di Universitas Stockholm menemukan kekurangan tidur membuat seseorang merasa menua dengan cepat, baik secara fisik maupun mental.

"Tidur punya peranan kausal yang mempengaruhi seberapa tua seseorang merasa. Kekurangan tidur menyebabkan perasaan ngantuk yang juga berpengaruh terhadap motivasi bekerja," kata Leonie Balter, peneliti di Departemen Psikologi Universitas Stockholm.

Balter menggelar riset bersama koleganya, John Axelsson, seorang ahli neurosains dari Karolinska Institutet. Hasil riset telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, Rabu (27/3) lalu. 

Penelitian digelar dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama, Balter dan Aleksson melibatkan 429 partisipan berusia 18-70 tahun. Mereka ditanyai usia, kebiasaan tidur, dan seberapa mengantuk mereka jika kekurangan tidur. Hasilnya, mereka yang tidur tidak teratur lazimnya merasa lebih tua sekitar 0,23 tahun.

Pada tahap kedua, para peneliti menggelar eksperimen terhadap 186 peserta yang berusia 18 hingga 46 tahun. Peserta diminta untuk mengurangi waktu tidur selama dua malam dalam sepekan, dari 9 jam menjadi hanya 4 jam. 

Setelah dibatasi tidurnya, mayoritas peserta merasa menua sekitar 4,4 tahun  dibandingkan ketika mereka tidur normal. Para partisipan yang mengalami kantuk yang ekstrem bahkan merasa 6 tahun lebih tua. Mereka yang tidur dengan durasi yang cukup rata-rata merasa 4 tahun lebih muda.

”Ini berarti bahwa perubahan dari merasa bugar menjadi mengantuk menambah sekitar sepuluh tahun usia seseorang,” kata Balter.

Dalam risetnya, para peneliti menemukan bahwa gender seseorang tak mempengaruhi perasaan menua setelah kurang tidur. Kebiasaan tidur dan bangun jadi faktor yang paling utama. Mereka yang terbiasa bangun pagi dan tidur cepat merasa menua lebih dari 5 tahun, sedangkan yang terbiasa tidur larut hanya merasa menua pada kisaran 4-5 tahun.

Sponsored

"Temuan-temuan ini mendukung klaim bahwa tidur, sebuah fenomena biologis, mungkin memegang kunci terhadap perasaan lebih muda atau lebih tua pada seseorang," jelas Balter. 

Riset-riset sebelumnya menunjukkan bahwa merasa muda ialah hal positif yang harus dirawat. Perasaan itu diasosiasikan atau berkorelasi dengan peluang hidup lebih panjang, mengurangi tingkat demensia, dan depresi. Orang-orang yang merasa muda juga lazimnya punya kesehatan fisik dan mental yang jauh lebih baik.

Pada 2018, studi kolaborasi yang digelar peneliti Seoul National University dan Yonsei University, Seoul, Korea Selatan bahkan menemukan korelasi antara perasaan muda dan usia otak seseorang. Riset dilakoni Seyul Kwak, Hairin Kim, Jeanyung Chey, dan Yoosik Youm dan terbit di jurnal Frontiers.  

Menurut para peneliti, mereka yang merasa muda umumnya punya area grey matter yang lebih luas pada otaknya. Grey matter ialah area pada otak yang mengandung banyak neuron dan memungkinkan otak memproses atau merilis informasi baru. 

"Merasa lebih tua atau lebih muda daripada usia sebenarnya bisa jadi merupakan perwujudan tidak langsung dari persepsi neurobiologis ketimbang ketimbang reaksi bertahan psikologis terhadap stereotype mengenai usia," tulis Kwak dan kawan-kawan. 

Pada sistem syaraf, gray matter berfungsi mengontrol pergerakan tubuh, memori, dan emosi. Sederhananya, Kwak dan para peneliti menemukan mereka yang merasa dirinya lebih muda kemungkinan punya otak yang usianya juga lebih muda. Tentu saja mereka juga lebih sehat secara mental ketimbang mereka yang merasa lebih tua daripada usia sebenarnya. 

Di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, tidur nyenyak dan cukup ialah sebuah kemewahan. Menurut riset berbasis survei yang dilakoni Oura Health, sebuah perusahaan teknologi tidur dari Finlandia, rerata tidur orang Asia paling lama hanya 6,5 jam, lebih pendek sekitar 30 menit dari rerata durasi tidur ideal, yakni 7 jam. 

Dipublikasikan pada 2023, riset itu juga menemukan bahwa tidur orang Asia tidak berpola. Pada akhir pekan, alih-alih membayar utang tidur, banyak orang Asia menghabiskan waktu untuk bergadang dan nongkrong. Artinya, bisa jadi orang Asia merasa lebih tua sepanjang pekan. 

 

Berita Lainnya
×
tekid