close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi anjing peliharaan. /Foto Unsplash
icon caption
Ilustrasi anjing peliharaan. /Foto Unsplash
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 09 Oktober 2025 08:33

Lima tips ilmiah untuk memperpanjang usia anjing kesayanganmu

Jika dirawat dengan baik, seekor anjing bisa hidup hingga usia 20 tahun.
swipe

Kita selalu ingin anjing kita hidup selama mungkin. Tapi, seiring waktu, tubuh mereka melemah, langkahnya melambat, dan ingatannya pun bisa memudar—seperti manusia. Pertanyaannya: apakah ada cara untuk membuat mereka tetap sehat dan bahagia lebih lama?

Jawabannya, menurut riset, adalah ya. Para ilmuwan hewan kini semakin paham faktor-faktor yang memperpanjang health span—yakni masa hidup seekor anjing di mana ia masih aktif, bugar, dan bebas penyakit. Dari rutinitas bermain, pola makan, hingga perawatan gigi, semua terbukti punya efek langsung terhadap umur panjang mereka.

Berikut enam kebiasaan yang, menurut para dokter hewan, bisa membantu memperpanjang umur sahabat berbulu kita.

1. Ajak mereka bermain dan bersosialisasi

Hidup sehat dimulai dari otak yang aktif dan tubuh yang bergerak. “Kalau kamu rutin mengajak anjingmu bermain, jalan-jalan, dan berinteraksi dengan anjing lain, kamu bisa menunda penurunan kognitif mereka di usia tua,” kata Kate Creevy, dokter hewan sekaligus profesor di University of Georgia College of Veterinary Medicine, seperti dikutip dari National Geographic, Kamis (9/10).

Creevy menegaskan bahwa permainan sederhana seperti melempar bola, latihan kepatuhan, atau sekadar petualangan kecil ke taman sudah bisa memperkuat fungsi otak dan emosi anjing. Sama seperti manusia, stimulasi sosial dan lingkungan yang beragam membuat anjing lebih tangguh terhadap stres dan penuaan.

2. Sterilkan anjingmu

Tak banyak pemilik anjing tahu, tapi sterilisasi adalah salah satu faktor paling kuat yang berhubungan dengan umur panjang. Penelitian selama beberapa dekade menunjukkan, anjing yang disteril hidup lebih lama dibanding yang tidak.

Pada anjing betina, sterilisasi menurunkan risiko kanker payudara hingga 90 persen, sekaligus menghilangkan risiko kanker rahim dan indung telur. Sementara pada jantan, kastrasi mencegah kanker testis dan menurunkan risiko gangguan prostat.

Efek tambahannya juga signifikan: anjing jantan yang disteril lebih jarang berkelahi, tidak mudah agresif, dan cenderung tidak kabur dari rumah mencari pasangan—mengurangi risiko kecelakaan atau luka serius.

Jika kamu mengadopsi anjing dari penampungan, kemungkinan besar mereka sudah disteril. Tapi bila belum, waktu terbaiknya tergantung pada ukuran dan ras. “Idealnya setelah mereka mencapai kematangan tulang,” kata Creevy. “Tanyakan pada dokter hewan, karena setiap anjing berbeda.”

3. Beri makanan terbaik

Tren makanan anjing datang silih berganti—mulai dari raw food, makanan rumahan, hingga pakan beku-kering yang diklaim lebih alami. Tetapi, menurut para ahli, tak semuanya baik untuk kesehatan jangka panjang.

Makanan mentah bisa mengandung bakteri seperti salmonella dan E. coli yang berisiko menular ke manusia. Masakan rumahan sering kali tidak seimbang secara nutrisi: kekurangan protein, lemak esensial, dan mineral penting, sehingga dikaitkan dengan meningkatnya penyakit ginjal dan pencernaan.

“Bahkan sisa makanan manusia yang berlemak bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti pankreatitis,” kata Erik Olstad, asisten profesor di UC Davis School of Veterinary Medicine.

Masalah yang paling sering ditemukan dokter hewan justru bukan dari jenis makanan, tapi porsi berlebih. “Banyak orang tidak sadar mereka memberi makan terlalu banyak,” ujar Olstad. 

Obesitas bisa memicu radang sendi, memperlambat penyembuhan luka, memperburuk fungsi hati dan ginjal, serta mengurangi kemampuan anjing untuk berolahraga—yang pada akhirnya membuat mereka semakin gemuk. “Ini jadi siklus yang sulit diputus,” tambah Creevy.

Beberapa studi memperkirakan anjing gemuk hidup 2,5 tahun lebih pendek dibanding anjing dengan berat ideal. “Kita melihat efek ini di semua ras, ukuran, dan usia,” kata peneliti Ruple.

Saran sederhana dari Olstad: “Jangan ikut tren. Pilih makanan yang memenuhi standar nutrisi dari AAFCO.” Label AAFCO complete and balanced di kemasan memastikan bahwa pakan tersebut telah memenuhi kebutuhan gizi dasar untuk umur dan ras anjingmu.

Anjing jenis Golden retriever./Foto Couleur/Pixabay.com

4. Rutin ke dokter hewan

Pemeriksaan rutin sering dianggap sepele, padahal ini salah satu cara paling efektif memperpanjang umur anjing.

Riset pada 2023 menunjukkan, anjing yang secara teratur diperiksa dokter memiliki risiko 30 persen lebih rendah mengalami penyakit kronis. Anjing yang divaksin juga memiliki 40 persen lebih sedikit kasus penyakit menular, sementara perlindungan terhadap kutu, cacing, dan caplak mengurangi infeksi parasit hingga 35 persen.

Setelah fase vaksin anak anjing selesai, pemeriksaan tahunan sangat disarankan. Saat memasuki usia lanjut, jadwalkan dua kali setahun agar tanda-tanda penuaan bisa terdeteksi lebih cepat.

5. Sikat giginya

Kesehatan gigi sering diabaikan, padahal dampaknya bisa fatal. “Penyakit gigi bisa memicu peradangan sistemik, menyebabkan infeksi berat, dan memperparah penyakit jantung,” kata Olstad. “Itu seperti menuang bensin ke api.”

Idealnya, gigi anjing disikat setiap hari. Tapi beberapa kali seminggu pun sudah membantu. “Tidak seberat kita menyikat gigi sendiri,” kata Creevy sambil tertawa.

Gunakan sikat gigi dan pasta khusus anjing—bukan pasta gigi manusia, yang bisa beracun bagi mereka.

Hidup panjang dan sehat

Tidak ada cara untuk membuat anjing kesayangan kita hidup selamanya. Tapi, kita bisa memastikan mereka hidup sebaik mungkin selama mereka ada di sisi kita.

“Seekor anjing bisa hidup sampai 20 tahun,” kata Olstad, “tapi kalau tiga tahun terakhirnya dihabiskan dalam kesakitan, itu bukan tujuan kita.”

Fokuslah pada health span—masa hidup anjing yang aktif, bahagia, dan bebas penyakit. Karena pada akhirnya, ukuran kasih sayang kita pada hewan peliharaan bukan seberapa lama mereka hidup, tapi seberapa baik kita membuat hidup mereka berarti.


 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan