sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lubang gigi tambah besar, jangan langsung negatif thinking sama dokter gigi!

Bisa jadi lubang yang terlihat kecil secara kasat mata, sebenarnya tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Minggu, 25 Jul 2021 06:55 WIB
Lubang gigi tambah besar, jangan langsung <i>negatif thinking</i> sama dokter gigi!

Pernah tidak merasa begini: Tadinya lubang gigi saya kecil, tetapi ketika ditambal oleh dokter gigi kok jadi tambah besar?

Jangan buru-buru negatif thinking. Karena umumnya, kondisi itu memang bukan karena dokter gigi membuat lubang gigi Anda makin membesar, tetapi lubang itu sebenarnya memang sudah besar sejak awal, sebelum anda datang ke dokter gigi. Hanya saja, anda tidak mengetahui, sebelum diperiksa oleh dokter gigi secara langsung.

"Perlu diketahui oleh pasien bahwa terkadang lubang yang terlihat tampak begitu kecil secara kasat mata, tapi seringkali didalam gigi tersebut lubangnya telah meluas lebih lebar dari yang terlihat," kata drg Farrah Juwita Yamin, kepada Alinea.id.
 
Mengapa bisa begitu?

Menurut drg Farrah hal ini disebabkan kuman penyebab gigi berlubang berasal dari sisa-sisa makanan yang terjebak masuk ke dalam lubang gigi yang sangat kecil tadi (retensi sisa makanan), dan tertahan terlalu lama karena tidak terjangkau oleh sikat gigi. 

"Sehingga terjadi pertumbuhan bakteri meluas yang menghasilkan produk demineralisasi gigi secara berlebih sehingga merusak gigi dari dalam," imbuhnya.

Hanya dokter gigi yang mampu mendeteksi kejadian ini dengan menggunakan alat yang disebut dental eksplorer.

Apa yang dilakukan

Sebelum melakukan penambalan gigi (Filling), pada kasus gigi yang masih bisa ditambal. Gigi terlebih dahulu harus dipreparasi (penyesuaian outline), dengan membuang bagian-bagian dari tepi gigi yang sudah terkontaminasi kuman atau yang sudah terdemineralisasi. 

Sponsored

Selain itu pembuangan sebagian jaringan keras gigi juga diperlukan untuk pembuatan retensi atau pegangan tambalan. Sehingga jaringan keras gigi yang tersisa adalah daerah yang sudah steril, dan aman untuk diisi dengan bahan lapisan pelindung pulpa atau tambalan gigi.

Pada beberapa kasus infeksi yang akut gigi tidak bisa langsung ditambal karena perlu dilakukan pengurangan tekanan intrapulpa (tekanan gas dari dalam gigi) terlebih dahulu sehingga gigi yang sudah diberikan obat analgetik lokal di dalamnya dibiarkan terbuka terlebih dahulu. 

"Di sinilah pasien seringkali menyadari kondisi lubang gigi terasa lebih lebar dari sebelumnya. Karena dokter gigi yang merawat telah membuang jaringan-jaringan keras gigi yang sudah terkontaminasi kuman," kata drg Farrah. 

Jadi, menurutnya, pelebaran kavitas atau lubang memang dibutuhkan pada suatu perawatan gigi untuk alasan tertentu yang mungkin perlu dijelaskan lebih lanjut kepada pasien supaya tidak salah paham. 

"Supaya tidak menimbulkan kesan bahwa dokter gigi membuat lubang yang tadinya kecil sekarang jadi besar," papar dokter gigi yang bertugas di RS Mitra Keluarga Tegal ini.

Dokter Farrah berpesan bahwa sangat penting untuk segera memeriksakan gigi ke para ahli ketika gigi sudah mulai sering tersangkut makanan. Hal ini untuk mencegah caries meluas lebih lebar akibat tidak terdeteksi secara dini, karena celah lubang yang sangat kecil. 

"Ciri khas dari lubang atau caries adalah sifatnya degeneratif, atau seiring waktu akan selalu bertambah lebar, sehingga untuk mencegahnya adalah dengan cara berkonsultasi ke dokter gigi sedini mungkin. Penting sekali mengenal istilah, 'jangan menunggu sampai sakit gigi, baru ke dokter gigi'," nasihat dokter Farrah.

Berita Lainnya
×
tekid