sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merayakan Cap Go Meh di Glodok

Di beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura, momen Cap Go Meh dipercaya bisa mendatangkan jodoh terbaik.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 20 Feb 2019 20:44 WIB
Merayakan Cap Go Meh di Glodok

Sepi di hari kedua

Dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini, tak hanya ada pertunjukan tradisi Tionghoa, seperti barongsai, liong, dan parade Koko dan Cici. Tapi juga tradisi Betawi, seperti gambang kromong, ondel-ondel, dan enggrang.

Selasa siang, berlangsung atraksi barongsai dari kelompok barongsai yang banyak menyabet penghargaan kelas dunia, Kong Ha Hong. Atraksi ini turut disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi.

Di hari kedua (20/2), suasana kawasan Glodok tak seramai hari sebelumnya. Di Vihara Dharma Bhakti terlihat lengang, tak ada kegiatan. Di pusat perbelanjaan Pancoran Chinatown Point, hanya ada satu panggung dengan sajian musik-musik klasik hingga kontemporer Indonesia.

Di Vihara Dharma Sakti, yang terletak persis di sebelah Vihara Dharma Bhakti, berlangsung upacara lok tung, atau lazim disebut tatung. Salah seorang kerasukan.

“Mereka hanya dirasuki oleh Dewa, dan kemudian meramal pengunjung yang mau diramal. Soal jodoh, rezeki, dan karier, semua bisa diramal sama lok tung,” kata salah seorang petugas Vihara Dharma Sakti, Abi, Rabu (20/2).

Panggung di pelataran Pancoran Chinatown Point, Jakarta Barat. (Alinea.id/Nanda Aria Putra).

Menurut Abi, tidak semua orang dapat dirasuki Dewa. Setiap orang yang akan dirasuki harus bersih dan suci. Paling tidak, mereka harus berpuasa dahulu selama dua minggu untuk membersihkan diri dari unsur-unsur jahat.

Sponsored

Hari ini juga tak terlihat pertunjukan barongsai. Hanya terlihat satu liong yang meliuk-liuk di antara stan jajanan, dan sekerumunan kecil orang yang diiringi oleh tabuhan gendang.

Meski begitu, pertunjukan musik di pelataran Pancoran Chinatown Point masih cukup menghibur pengunjung yang datang, sembari mencicipi jajanan yang ada di sepanjang Jalan Pancoran. Kekecewaan hinggap di beberapa pengunjung.

“Saya nunggu dari jam dua siang tadi, tapi enggak ada juga barongsai, mungkin adanya cuma kemarin saja,” kata Hartini, yang datang bersama anak dan cucunya, Rabu (20/2).

Hartini sengaja datang dari Kalibata, Jakarta Selatan, untuk melihat perayaan Cap Go Meh. Dia mengatakan, tak pernah absen ke sini. Menurutnya, tahun ini perayaan Cap Go Meh terlihat lebih sepi dari tahun kemarin.

“Kalau tahun kemarin padat banget, soalnya dari semua daerah kumpul di sini. Kalau tahun ini kan sendiri-sendiri ya perayaannya. Kalimantan sendiri, Bogor sendiri, Pekalongan sendiri,” katanya.

Perayaan besar seperti tahun lalu, kata Hartini, berlangsung setiap lima tahun sekali, di mana semua kegiatan perayaan Cap Go Meh terpusat kawasan Glodok, Jakarta Barat.

Berita Lainnya
×
tekid