close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
KM Barcelona terbakar di perairan Manado, Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2024)./Foto Instagram @joshua_banjarnahor_
icon caption
KM Barcelona terbakar di perairan Manado, Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2024)./Foto Instagram @joshua_banjarnahor_
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 22 Juli 2025 15:00

Panduan bertahan hidup saat kapal laut terbakar

Yang paling utama, persiapkan jaket pelampung.
swipe

Kapal Motor (KM) Barcelona terbakar di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (20/7). Diduga, disebabkan ledakan di ruang mesin kapal. Menurut Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, May Franky Pasuna Sihombing, tercatat ada 280 penumpang yang sudah dievakuasi petugas, tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Data ini berbeda dengan Basarnas Manado, yang menyebut 575 orang dari 580 korban di antaranya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Sementara tiga penumpang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang lainnya masih hilang.

Lantas, bagaimana cara agar bisa selamat dari kapal yang terbakar? Berikut ini panduannya, dikutip dari Boating Magazine dan Emergency Essentials.

Memadamkan api

Jika masih memungkinkan, coba padamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran. Penting untuk memastikan jenis alat pemadam sesuai dengan sumber api. Jangan gunakan air untuk memadamkan api yang berasal dari listrik, bensin, minyak, atau oli karena justru bisa memperparah kebakaran.

Kendalikan arah kapal agar api berada di sisi melawan arah angin. Ini penting untuk mencegah api membesar karena angin, serta menjauhkan asap dari area kru agar bisa bernapas lebih lega dan melihat lebih jelas.

Jika memungkinkan, matikan pasokan bahan bakar. Banyak kapal dilengkapi dengan katup pemutus bahan bakar di dekat tangki atau filter bahan bakar. Pastikan Anda mengetahui lokasi dan cara mengoperasikannya sebelum berlayar.

Jika api berasal dari kompartemen mesin, jangan membuka palka mesin karena akan memperbesar api secara eksplosif. Jika kapal punya sistem pemadam kebakaran otomatis, pastikan sistem tersebut aktif. Kapal tanpa sistem otomatis sebaiknya punya lubang khusus untuk menyemprotkan alat pemadam ke dalam mesin, tanpa perlu membuka palka.

Menjauh dari api

Jika api tidak bisa dipadamkan, segera menjauh dari titik api. Tutup semua pintu dan palka di belakang Anda untuk memperlambat penyebaran api. Bergeraklah ke arah angin jika memungkinkan, untuk menghindari asap beracun. Pada titik ini, Anda harus memutuskan untuk menunggu pertolongan atau meninggalkan kapal dengan rakit penyelamat

Jika kapal sedang berlabuh dekat daratan, Anda bisa langsung turun tanpa harus berenang. Namun, jika kapal berada di laut lepas, pelajari jalur evakuasi yang sudah disediakan. Di kapal besar seperti feri atau kapal pesiar, biasanya tersedia peta rencana evakuasi yang terpasang di ruang publik atau kabin. Ikuti juga dengan seksama latihan keselamatan yang sering dianggap membosankan, karena informasi ini sangat berguna saat kondisi darurat.

Kenakan jaket pelampung, tinggalkan kapal

Segera mengenakan jaket pelampung. Ini akan membantu Anda tetap mengapung dan menjaga kepala tetap di atas air, jika harus terjun ke laut. Pastikan jaket pelampung Anda pas di badan, tidak terlalu longgar, serta ukuran sesuai dengan tubuh.

Jika masih ada rakit penyelamat, segera naik. Setelah berada di rakit, cari jarak aman dari kapal yang terbakar. Usahakan tetap kering dan hangat dengan berkumpul bersama penumpang lain.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan