close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi orang berlibur./Foto SOFCOR/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi orang berlibur./Foto SOFCOR/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 07 Juli 2025 22:08

Jalan-jalanlah ke tempat baru, agar ingatan tetap kuat!

Bepergian berpotensi memberi manfaat bagi kita baik secara emosional maupun kognitif.
swipe

Perjalanan ke pegunungan, pantai, atau bahkan hutan adalah cara yang bagus untuk bersantai. Pada dasarnya, bepergian adalah sarana peremajaan, tidak mengherankan. Saat Anda mendaki ke air terjun yang selalu Anda impikan, Anda tidak hanya mencoret daftar keinginan Anda, tetapi juga mengemas kenangan yang mungkin dapat Anda ceritakan kembali selama bertahun-tahun, dengan jelas. Dan jika bepergian membantu meningkatkan ingatan kita, itu adalah bonus, bukan?

Anda pasti setuju bahwa, akhir-akhir ini, banyak orang melaporkan mengalami peningkatan kelupaan - entah itu ulang tahun yang terlewat atau kunci yang hilang. Dan jika Anda mengikuti apa yang dikatakan sains, bepergian mungkin merupakan permainan memori yang selama ini Anda nantikan: menyenangkan, indah, dan diam-diam meningkatkan daya ingat otak Anda. Ya, bepergian dapat membantu meningkatkan daya ingat Anda. Ini bukan latihan.

Menciptakan kenangan, meningkatkan neuron
Bepergian berpotensi memberi manfaat bagi kita baik secara emosional maupun kognitif. Para ahli percaya bahwa bepergian lebih seperti berolahraga. Saat Anda menjelajah ke tempat yang tidak dikenal, tempat di mana Anda bahkan tidak dapat mengucapkan nama hidangan yang Anda makan atau bahasa yang Anda gunakan, otak Anda dipaksa bekerja lebih keras.

Hasilnya, saat Anda mencoba mengingat hal-hal dari perjalanan tersebut, Anda teringat berbagai bau, suara, percakapan, dan emosi yang terkait dengan momen tersebut. Relatable, bukan?

"Saat Anda memperkenalkan otak Anda pada lingkungan baru dan pengalaman baru, otak akan dipaksa membentuk koneksi dan jalur saraf baru, yang penting untuk menjaganya tetap tajam dan sehat," kata Dr. Paul Nussbaum, neuropsikolog klinis dan profesor neurologi di University of Pittsburgh School of Medicine.

Stimulasi sensorik dan emosional menambah daya ingat yang bertahan lama dan jelas, berkat hipokampus, pusat memori otak kita, yang tumbuh subur karena hal-hal baru. Bahkan hipokampus tidak menyukai tugas rutin yang membosankan. Saat Anda dihadapkan pada sesuatu yang baru dan menarik, otak Anda akan aktif, mencatat, dan mengingatnya dengan lebih baik (halo, buku pelajaran sekolah).

Itulah sebabnya Anda mungkin tidak ingat apa yang Anda makan akhir pekan lalu, tetapi Anda ingat apa yang Anda lakukan dalam perjalanan tempat baru itu.

“Aktivitas bepergian ini mengaktifkan pembentukan dendrit baru, yang merupakan cabang-cabang neuron. Dendrit ini meningkatkan komunikasi antara berbagai area otak. Hasilnya, bepergian mendukung fungsi kognitif utama seperti memori dan perhatian,” kata Dr. Avinash Gupta, konsultan ahli saraf di Rumah Sakit Apollo, Bilaspur, India.

Satu hal yang jelas: catatan perjalanan membantu Anda mengingat setiap momen matahari terbenam yang ajaib. Namun, inilah hal yang menyenangkan, catatan perjalanan sebenarnya juga dapat meningkatkan daya ingat Anda sehari-hari!

Perjalanan dapat membantu mengingat pengalaman sehari-hari. Menurut Dr. Gupta, otak yang bahagia memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menyimpan informasi. "Setiap perjalanan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan otak hingga 2–3 persen, yang merupakan jumlah informasi tambahan yang cukup besar yang sering kali tidak kita sadari dapat kita simpan."

Bepergian menciptakan "pengalaman memori yang kaya" yang baik untuk otak yang menua. Mehezabin Dordi, seorang psikolog klinis di Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation, Mumbai, setuju. Ia lebih lanjut menjelaskan bagaimana menjelajahi tempat-tempat baru, mempelajari budaya baru, menyantap makanan baru, atau sekadar menggunakan transportasi lokal menggunakan beberapa area otak, yang selanjutnya menurunkan risiko penurunan kognitif. 

"Stimulasi semacam itu memiliki kemampuan untuk menciptakan cadangan kognitif, yang merupakan perisai terhadap penurunan terkait usia. Saya telah memperhatikan pada sebagian besar klien senior saya bahwa sering bepergian membuat mereka lebih cepat, lebih lincah secara intelektual, dan bahkan lebih stabil secara psikologis."

Seberapa sering Anda harus bepergian?
Sebanyak yang Anda inginkan! Tentu saja, hingga sesuai dengan dompet dan minat Anda.

Menurut para ahli, liburan pendek atau perjalanan akhir pekan setiap tiga atau empat bulan dapat berhasil asalkan pengalamannya baru dan merangsang.

Faktanya, berbagai jenis perjalanan memengaruhi otak secara berbeda. Melakukan perjalanan berbasis alam seperti hiking, retret di hutan, atau liburan di pantai dapat membantu mengurangi stres dan mendukung kejernihan mental. Di sisi lain, perjalanan budaya, yang melibatkan penjelajahan tradisi, bahasa, atau kuliner baru, dapat merangsang otak dan meningkatkan kreativitas. Pada akhirnya, perjalanan yang paling bermanfaat adalah perjalanan yang selaras dengan minat dan kebutuhan pribadi Anda.(indiatoday)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan