Bagi banyak pelancong, Prancis identik dengan Paris—menara Eiffel, museum-museum megah, dan keramaian kota yang memesona. Namun, jika Anda mencari wajah Prancis yang lebih lembut, lebih bersahaja, dan jauh dari keramaian turis kota besar, maka arahkan langkah Anda ke selatan, menuju Riviera. Di sanalah Nice menanti, bukan hanya sebagai kota pantai, tapi sebagai destinasi yang menyimpan lapisan keanggunan tersembunyi yang hanya tampak bagi mereka yang meluangkan waktu lebih.
Di balik citra Cote d’Azur yang gemerlap, Nice menawarkan alternatif yang tenang: pantai-pantai rahasia, sudut-sudut kota yang terlupakan turis, serta pengalaman kuliner dan budaya yang begitu intim, nyaris pribadi. Inilah tempat di mana kemewahan bukan soal kemegahan, tetapi tentang keaslian dan kesederhanaan yang menawan.
Pantai-Pantai tersembunyi yang nyaris pribadi
Meninggalkan keramaian Promenade des Anglais, Anda akan menemukan pantai-pantai kecil yang tersembunyi, jauh dari jangkauan turis harian. Plage de la Réserve adalah contohnya—dikelilingi oleh bebatuan dan air sebening kristal, pantai ini memberikan ruang untuk sekadar mendengar detak jantung Anda sendiri. Tidak jauh dari situ, Pantai Coco menanti dalam keheningannya, sebuah teluk kecil berbatu yang menjadi favorit penduduk lokal untuk menunggu matahari tenggelam tanpa gangguan.
Jika Anda menginginkan sentuhan eksklusif, Villefranche-sur-Mer hanya sekejap perjalanan. Teluk mungil dengan rumah-rumah pastel dan perahu yang mengambang tenang di air sebening kaca ini menjadi tempat sempurna untuk piknik atas kapal atau sekadar melakukan perjalanan berlayar kecil.
Pandangan yang Tak Terlupakan dari Ketinggian
Dari Colline du Château, panorama Baie des Anges akan menyapu pandangan Anda—indah dan tenang dalam satu waktu. Namun, lebih tinggi lagi ada Mont Boron, taman tersembunyi dengan pemandangan yang membentang hingga ke Monako. Di pagi hari atau senja, suasananya hampir magis.
Tak jauh dari pusat kota, Cascade de Gairaut menyuguhkan pesona lain: air terjun buatan dari abad ke-19 yang mengalir lembut di tengah taman hijau. Tempat ini seperti rahasia yang terjaga baik—ideal untuk piknik elegan dengan latar pemandangan Nice dari ketinggian.
Menjelajah dunia rasa yang otentik
Kuliner di Nice tak berhenti di restoran mewah. Di Quartier du Port, Chez Pipo menyajikan socca—roti pipih buncis tradisional yang hangat, renyah, dan lembut dalam satu gigit. Sementara itu, pasar lokal di distrik Libération menyuguhkan sisi kuliner yang lebih autentik: hasil laut segar, sayur Provençal, dan aroma truffle yang menggoda dari kios-kios kecil.
Untuk pengalaman bersantap istimewa, restoran JAN adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Di tangan chef Jan Hendrik van der Westhuizen, bintang Michelin berpadu dengan warisan Afrika Selatan dan Prancis dalam harmoni cita rasa yang menyentuh indera dan imajinasi.
Distrik-Distrik yang Mengungkap Karakter Asli Kota
Nice bukan hanya tentang kota tua yang fotogenik. Di Distrik Libération, pasar tradisional berdampingan dengan bistro kecil dan kehidupan lokal yang berjalan tanpa sandiwara. Sementara itu, Rue Bonaparte dan sekitarnya menghadirkan wajah Nice yang lebih trendi—dengan butik independen, kafe penuh gaya, dan galeri seni yang menjadikan jalanan ini kanvas kehidupan urban yang kaya inspirasi.
Seni yang jauh dari bingkai museum
Tentu, Musée Matisse dan Musée d’Art Moderne tetap menjadi magnet bagi pecinta seni. Namun, untuk pengalaman yang lebih personal, Musée Masséna menawarkan narasi sejarah Nice lewat villa Belle Époque yang anggun. Sementara di gang-gang pelabuhan, seni jalanan berbicara dalam diam—lukisan urban yang hidup berdampingan dengan sejarah kota yang menua dalam keanggunan.
Menginap dalam gaya tanpa kemegahan berlebihan
Lupakan hotel besar yang penuh formalitas. Di jantung kota tua, Hotel Rossetti menyuguhkan kamar elegan dengan pemandangan langsung ke Place Rossetti—penuh atmosfer dan keintiman. Di sisi lain kota, Hotel Amour Nice membawa sentuhan retro-chic yang playful, lengkap dengan kolam renang rooftop untuk menikmati matahari Riviera dari sudut pribadi Anda.
Malam hari yang berbisik lembut
Ketika malam turun, Nice tidak berubah menjadi pesta besar seperti kota-kota lain di Riviera. Di sini, kehidupan malam berdenyut pelan tapi dalam. Di Bar des Oiseaux, seniman dan intelektual bertemu dalam percakapan dan koktail yang diracik cermat. Dan di Le Shapko, musik live jazz, soul, dan blues mengisi ruangan kecil dengan energi yang sulit dilupakan.
Nice, tempat keindahan tidak berteriak
Keunikan Nice tak akan langsung tampak dalam pandangan pertama. Namun, mereka yang bersedia melambat, mengamati, dan merasakan, akan menemukan kota yang tak terpengaruh oleh turisme massal. Nice adalah tempat di mana waktu berjalan lambat, di mana keanggunan tidak perlu diumumkan, hanya dirasakan.(dailysabah)