sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perseteruan Ahok dan Hanum Rais di bioskop

Dunia politik tampaknya turut merembet ke layar bioskop terutama perseteruan antara Ahok dan Hanum Rais.

Sukirno
Sukirno Selasa, 13 Nov 2018 18:23 WIB
Perseteruan Ahok dan Hanum Rais di bioskop

Dunia politik tampaknya turut merembet ke layar bioskop terutama perseteruan antara Ahok dan Hanum Rais.

Dua film dirilis pada hari yang sama, tepatnya pada Kamis (8/11). Film itu adalah A Man Called Ahok dan Hanum & Rangga: Faith & The City.

Film A Man Called Ahok (AMCA) mengisahkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Peran Ahok diperagakan oleh Daniel Mananta, debut perdana pembawa acara ini di layar lebar.

Sementara film Hanum & Rangga: Faith & The City (HRFT) mengisahkan Hanum Rais dan sang suami. Putri dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais itu diperankan oleh Acha Septriasa dan Rio Dewanto memerankan Rangga.

Kedua film itu sama-sama diangkat dari novel. Kehebohan terjadi lantaran menjadi bahasan di dunia maya terkait kedua film ini.

Pasalnya, kedua tokoh itu berkaitan erat dengan dunia politik. Masing-masing pendukung berseteru dan membanding-bandingkan film yang tengah tayang di bioskop tersebut.

Kontroversi bermula pada peringkat kedua film ini di Internet Movie Database (IMDb), sebuah laman pemeringkat dari para penikmat film amatir. Film Ahok mendapatkan rating 9,2 berbanding terbalik dengan Hanum yang meraih 1,0 dari angka 10.

Seorang warganet mengunggah jumlah penonton di bioskop yang menganggap film Hanum diserbu penonton. Padahal, pada unggahannya, tampak kursi bioskop berwarna hijau yang artinya masih tersedia.

Sponsored

Unggahan itu kemudian viral lantaran membandingkan dengan jumlah penonton film Ahok. Bahkan, Hanum Rais juga berkomentar terkait jumlah penonton ini.

"Saya sudah lama di dunia buku difilmkan, tahu banget kok gimana caranya borong bookingan seats teater, tiket dibeli sendiri tapi tanpa ada penonton lalu capture aplikasi cinemanya lalu share bahwa soldout. Kami tidak mungkin melakukan itu karena kami tidak memiliki dana untuk melakukan hal tersebut dan mengapa harus membohongi diri sendiri," kata Hanum Rais saat membalas pertanyaan warganet.

Hanum juga menyurati Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anif. Dia meminta kepada civitas akademika hingga mahasiswa UMS untuk menonton film Hanum dan Rangga.

Tidak hanya itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN juga mengedarkan surat mewajibkan kadernya untuk menonton film Hanum dan Rangga. Sebaliknya, tidak ada satu partai politik dan kampus yang mewajibkan untuk menyaksikan film Ahok.

Jumlah penonton yang dirilis dari laman filmindonesia.or.id dan diunggah oleh akun twitter @bicaraboxoffice (Twitter).

Jumlah kursi

Sebuah akun Twitter @bicaraboxoffice harus menonaktifkan sementara akun miliknya. Akun yang biasa mengungkapkan data jumlah penonton bioskop Tanah Air itu diserang oleh pendukung kedua film tersebut.

Terakhir kali, akun Bicara Box Office berkicau pada Senin (12/11). "Mohon maaf, akun ini akan deactivated sementara," kicaunya.

Akun ini sebelumnya mengumumkan jumlah penonton dari 12 film yang tengah tayang di bioskop. Dua film yang tengah tayang bersamaan adalah Ahok dan Hanum & Rangga.

Film Ahok tercatat meraup 587.747 penonton pada pekan pertama tayang di bioskop. Sebaliknya, film Hanum dan Rangga ditonton oleh 201.378 orang.

Memang, jika dinukil dari laman Filmindonesia.or.id, disebutkan film Ahok ditonton oleh 587.747 penonton. Berkebalikan dengan Hanum dan Rangga yang disaksikan oleh 201.378 orang.

Terlepas dari kontroversi dan diseret-seret ke dunia politik, tidak sepatutnya dua buah film diperbandingkan. Sebab, seyogyanya film itu sebuah karya seni yang sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika suka, tontonlah. Jika tidak, tak perlu berkorban membeli tiket bioskop untuk menontonnya.

Berita Lainnya
×
tekid