Sebuah kisah luar biasa datang dari pentas League Two Inggris. Gelandang AFC Wimbledon, Sam Hutchinson, tampil penuh selama 90 menit dan mencetak gol kemenangan saat timnya menekuk Grimsby Town 1-0 pada 2 Mei lalu. Namun siapa sangka, di balik penampilan impresifnya itu, sang pemain ternyata mengalami serangan jantung hanya enam menit setelah laga dimulai!
Hutchinson, pemain berpengalaman berusia 35 tahun yang mengawali karier profesionalnya bersama Chelsea, mencetak gol di menit ke-53 yang mengantar The Dons mengamankan posisi play-off. Tapi sukacita itu berubah jadi kekhawatiran besar dalam perjalanan pulang tim dari Blundell Park.
Rasa nyeri yang awalnya dianggap biasa, ternyata menjadi pertanda serius. Sesampainya di Nottingham, Hutchinson langsung dilarikan ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa sang gelandang mengalami serangan jantung saat pertandingan berlangsung.
Mantan pemain Chelsea dan Sheffield Wednesday itu mengatakan serangan jantung terjadi pada menit keenam pertandingan, dengan gol kemenangannya pada menit ke-52 mengamankan tempat di babak play-off Liga Dua.
"Entah mengapa saya merasa tidak enak badan selama pertandingan," kata Hutchinson setelah pertandingan, sebelum diagnosis eksternal. Dada saya sesak dan ingin keluar setelah enam menit, tetapi saya terus berjuang seperti kuda perang tua," katanya.
Setelah pertandingan dan menuju pulang, ia akhirnya dilarikan ke instalasi medis untuk mendapatkan pengobatan karena kondisinya memburuk.
“Saya merasakan nyeri hebat. Begitu adrenalin menurun di bus, dada saya mulai terasa sakit. Kami berhenti di Nottingham dan langsung ke rumah sakit. Di sana saya diberitahu bahwa saya mengalami serangan jantung,” ujar Hutchinson seperti dikutip dari laman resmi klub.
Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan adanya penyumbatan sebesar 75 persen pada salah satu arteri jantungnya. Ia kemudian menjalani prosedur angiogram dan pemasangan stent oleh spesialis jantung di London. Kini, Hutchinson tengah dalam tahap pemulihan.
Meski begitu, semangat mantan pemain Chelsea ini belum padam.
“Saya hancur saat mendengar kabar itu. Sepak bola adalah hidup saya. Tapi dokter spesialis bilang saya masih bisa bermain lagi, dan itu membuat saya lega,” ujarnya penuh harap.
Tak hanya sembuh, Hutchinson bahkan sudah mulai berlari dan merasa fisiknya kembali bugar.
“Saya bahkan sudah berlari hari Senin kemarin. Banyak yang bilang semuanya akan terasa lambat, tapi saya merasa sangat baik. Saya ingin kembali lebih kuat,” tambahnya.
Sayangnya, Hutchinson harus absen di final play-off melawan Walsall yang akan digelar Senin ini. Meski sempat menyatakan keinginannya untuk tetap tampil, tim medis dan manajemen klub memilih untuk tidak mengambil risiko.
“Saya sebenarnya merasa bisa bermain. Tapi, ya, itu akan berbahaya. Saya ingin sekali main, tapi saya tak akan melakukannya,” pungkasnya.
AFC Wimbledon akan menghadapi laga penting tanpa salah satu motor lapangan tengah mereka, namun semangat Hutchinson diyakini akan jadi motivasi tambahan bagi tim untuk meraih tiket promosi ke League One.(independent)