Cara orang tua mengawasi akses remaja atas internet
Lakukan 5 hal berikut ini dalam pengawasan kepada anak dan remaja yang mulai mengakses konten di media sosial.
Pengguna internet dapat dengan mudah mengakses video, musik dan gambar yang tersedia di platform media sosial. Bahkan masyarakat biasa juga membuat channel pribadi dan mengunggah video hasil karya sendiri untuk dinikmati khalayak luas.
Sayang, tidak semua konten di internet pas untuk semua umur. Tanpa pengawasan dari orang tua, konten yang seharusnya tidak diakses oleh anak-anak atau remaja dapat dengan mudah dikonsumsi bahkan ditiru.
Lantas bagaimana seharusnya pengawasan orang tua dalam mengontrol, mengawasi dan menginterpretasikan konten media yang cocok untuk anak dan remaja? Berikut tips dari Alinea yang bisa diterapkan oleh orang tua.
1. Orang tua harus menerapkan aturan
Pembuatan aturan dan larangan yang baik dan positif dapat dilakukan orang tua kepada remaja yang mulai mengakses internet. Hanya saja, aturan dan larangan harus dibuat dengan konsep ramah bagi remaja. Maksudnya, jangan sekedar melarang atau mengkritik.
Akan baik jika orang tua menggunakan cara seperti: menjelaskan dan diskusi. Biasanya, orang tua melarang anak bermain gim online atau menonton film tertentu tanpa memberikan penjelasan.
Padahal penjelasan sangat penting bagi anak yang beranjak remaja. Memberikan penjelasan yang lengkap dan masuk akal dapat meminimalisir kemungkinan terjadi konflik di masa depan.
Orang tua harus membawa misi bagaimana membuat manajemen dalam keluarga. Manajemen ini termasuk hubungan antara orang tua dengan anak, berikut juga antara anak dengan media.
2. Terapkan akses bersama internet
Orang tua harus mengetahui apa yang diakses anak yang beranjak remaja. Monitoring sangat penting, karena itu orang tua harus memeriksa kembali aktivitas online anak setelah penggunaan. Misalnya, memeriksa kembali website yang dikunjungi anak.
Agar anak tidak keberatan dengan aturan ini, orang tua lebih dahulu memberikan penjelasan akan konten yang hendak diakses. Bertanyalah kepada anak apa konten yang hendak dipilih dan dinikmati, selanjutnya orang tua menonton dan mengevaluasinya. Jika dirasa tidak membawa pengaruh buruk, berikanlah izin.
Setelah memberikan izin, orang tua memberi masukan kepada anak akan konten yang ditonton. Diskusikanlah konten tersebut dan minta anak untuk menyimpulkan konten dan pada akhir pembicaraan orang tua menyatakan sikap akan konten yang telah dikonsumsi.