close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi MRI. Foto: Pixabay
icon caption
Ilustrasi MRI. Foto: Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 19 Juli 2025 20:06

Tragedi di ruang MRI, pria meninggal akibat tertarik magnet mesin

Mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar tubuh bagian dalam secara detail.
swipe

Seorang pria berusia 61 tahun meninggal dunia setelah mengalami insiden serius di ruang pemindaian MRI di Westbury, Long Island, New York, pada 16 Juli 2025. Menurut keterangan dari Departemen Kepolisian Wilayah Nassau, pria tersebut mengalami luka kritis setelah tubuhnya tertarik ke dalam mesin MRI akibat kalung rantai logam besar yang dikenakannya.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.34 waktu setempat di fasilitas Nassau Open MRI. Pihak kepolisian menyatakan bahwa pria tersebut tidak memiliki izin untuk berada di dalam ruang MRI saat kejadian. Ia masuk ke dalam ruangan dengan mengenakan perhiasan logam di leher, yang kemudian menyebabkan tubuhnya tertarik ke arah mesin oleh daya magnetik yang kuat.

Akibat insiden itu, pria tersebut mengalami gangguan medis yang tidak dirinci lebih lanjut oleh pihak berwenang. Ia segera dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal pada keesokan harinya, 17 Juli pukul 14.36 waktu setempat.

Penyelidikan atas kejadian ini masih berlangsung. Hingga 18 Juli, polisi belum merilis informasi tambahan terkait identitas korban maupun kronologi lengkap peristiwa. Nassau Open MRI, tempat kejadian berlangsung, belum memberikan pernyataan resmi saat dimintai komentar.

Mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar tubuh bagian dalam secara detail. Namun, medan magnet dari mesin ini sangat kuat hingga mampu menarik benda logam dengan kecepatan tinggi—bahkan kursi roda sekalipun, menurut Institut Nasional Pencitraan Biomedis dan Bioteknologi Amerika Serikat.

Karena risiko tersebut, pasien dan siapa pun yang masuk ke ruang MRI diwajibkan melepas perhiasan, logam, dan perangkat medis tertentu, terutama yang mengandung unsur besi. Beberapa implan medis bahkan bisa menjadi sangat berbahaya jika terpapar medan magnet MRI.

Kejadian serupa pernah terjadi di masa lalu. Pada 2001, seorang anak berusia enam tahun meninggal di New York ketika tabung oksigen logam tertarik ke dalam mesin MRI saat ia sedang dipindai. Di India, seorang pria kehilangan nyawanya pada 2018 setelah memasuki ruang MRI sambil membawa tabung oksigen. Pada 2023, seorang perawat di California mengalami cedera serius dan harus menjalani operasi setelah terjepit antara ranjang rumah sakit dan mesin MRI yang secara tiba-tiba tertarik satu sama lain oleh kekuatan magnet.

Fasilitas Nassau Open MRI sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam situs web resminya, menyediakan layanan pemindaian dengan dua jenis mesin: MRI tertutup dan MRI terbuka. Pada mesin MRI terbuka, sisi-sisi alat tidak sepenuhnya tertutup seperti tabung tradisional, sehingga memungkinkan akses visual dan ruang yang lebih lega bagi pasien.

Hingga saat ini, insiden di Long Island tersebut menjadi pengingat tragis akan pentingnya protokol keselamatan yang ketat dalam lingkungan teknologi medis berisiko tinggi.(thestraitstimes)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan