Anda yang suka menghindari matahari, mungkin perlu memikirkan ulang kebiasaan itu. Sebab, di China, seorang wanita berusia 48 tahun menderita patah tulang hanya karena berguling di tempat tidur. Usut punya usut, dalam keseharian, ia selalu menghindari matahari. Hal itu diduga memicu kerapuhan pada tulangnya.
Dilaporkan, wanita tersebut menghindari sinar matahari hampir sepanjang hidupnya karena takut kulitnya terbakar matahari. Tes medis kemudian menunjukkan bahwa kadar vitamin D dalam tubuhnya sangat rendah.
Wanita tersebut, yang identitasnya tidak diungkapkan, telah menghindari paparan sinar matahari sejak kecil. Ia dilaporkan tidak pernah mengenakan pakaian lengan pendek di luar ruangan dan selalu menggunakan tabir surya.
Kasus tersebut terungkap pada tanggal 14 Mei oleh Long Shuang, seorang dokter yang bertugas di unit gawat darurat di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China XinDu, demikian laporan South China Morning Post.
Akibat kadar vitamin D yang sangat rendah, wanita tersebut mengalami osteoporosis parah, yang akhirnya menyebabkan patah tulang.
“Asupan kalsium yang rendah, kurangnya paparan sinar matahari, dan kekurangan vitamin D menghambat penyerapan kalsium. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, merokok, dan minum alkohol secara berlebihan juga mengganggu kesehatan tulang,” kata Jiang Xiaobing, Kepala Ahli Bedah Tulang Belakang Ortopedi di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Guangzhou.
“Tulang-tulang di tubuh kita beregenerasi setiap 10 tahun, tetapi sejak usia 30 tahun, kita mulai kehilangan massa tulang dengan laju 0,5 hingga 1 persen per tahun,” kata Jiang Xiaobing lebih lanjut.
Kasus tersebut telah memicu perdebatan publik, terutama mengingat tren perlindungan matahari yang semakin meningkat di seluruh China. Banyak wanita telah mengadopsi kebiasaan menghalangi sinar matahari secara ekstrem, mengenakan pelindung mata bertepi lebar, pakaian tahan UV, sarung tangan, dan masker wajah untuk menghindari 'gosong'. (indiatoday)