close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dubai. Foto: Gulftoday
icon caption
Dubai. Foto: Gulftoday
Sosial dan Gaya Hidup
Minggu, 22 Juni 2025 17:09

Warga UEA beralih ke staycation karena konflik Iran-Israel

Menurut Babu, meski belum ada lonjakan pembatalan, kecenderungan untuk mencari destinasi yang lebih dekat dan aman kian terasa.
swipe

Memasuki musim panas, sejumlah warga Uni Emirat Arab mulai melirik opsi liburan dalam negeri atau staycation, di tengah situasi geopolitik yang kian bergejolak dan gangguan perjalanan internasional yang masih membayangi.

Meski belum bisa disebut sebagai tren yang pasti, beberapa pelaku industri perhotelan mengamati adanya minat yang mulai tumbuh terhadap liburan lokal. Konflik Iran-Israel yang berkepanjangan serta pembatalan sejumlah penerbangan menjadi faktor pendorong perubahan rencana liburan, khususnya di kalangan keluarga yang lebih memilih opsi aman dan fleksibel.

“Masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa jumlah staycation meningkat,” ujar Nadia Purkayassta, Kepala Regional Manajemen Pendapatan di Premier Inn Timur Tengah. “Tapi kita bisa mulai melihat perubahan setelah tahun ajaran sekolah berakhir minggu depan.”

Meski laju pemesanan hotel secara keseluruhan terlihat melambat, sebagian besar warga yang sudah menyusun rencana perjalanan masih bertahan dengan keputusan awal mereka. Namun, pelaku industri tetap mencermati dinamika ini secara hati-hati.

Ahmed Soliman, CEO TCA Group—perusahaan perwakilan perhotelan dan pariwisata di kawasan GCC—menyebutkan bahwa pihaknya mulai melihat adanya ketertarikan terhadap staycation, khususnya dari mereka yang terpaksa membatalkan atau menunda perjalanan ke luar negeri. “Kami melihat peningkatan minat dari mereka yang mencari liburan lokal yang praktis, sambil menunggu kepastian situasi global,” ungkapnya.

Perubahan rencana dan pilihan yang lebih dekat
Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan antara Iran dan Israel kian memanas setelah serangan udara AS ke sejumlah situs nuklir di Iran. Situasi ini menciptakan efek domino terhadap sektor perjalanan, memicu banyak warga UEA untuk mengadopsi sikap “wait and see”.

Raheesh Babu, COO dari agen perjalanan daring Musafir.com, menjelaskan bahwa banyak pelancong yang awalnya berencana untuk bepergian kini tengah meninjau kembali rencana mereka. “Perjalanan bisnis langsung terdampak sejak konflik pecah. Sementara itu, pelancong keluarga masih menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum membuat keputusan akhir.”

Menurut Babu, meski belum ada lonjakan pembatalan, kecenderungan untuk mencari destinasi yang lebih dekat dan aman kian terasa. Beberapa bahkan mulai mengalihkan minat mereka ke destinasi Asia Tenggara yang dinilai lebih stabil.

Sektor pariwisata tetap tangguh
Kendati situasi global penuh ketidakpastian, industri pariwisata di Dubai tetap menunjukkan performa yang solid. Data terbaru menunjukkan bahwa antara Januari hingga April 2025, Dubai telah menyambut lebih dari 7,15 juta pengunjung yang menginap—meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dengan tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 83 persen, sektor perhotelan Dubai tetap stabil. Hotel-hotel bintang empat bahkan mencatat hunian hingga 85 persen, menandakan minat yang kuat terhadap akomodasi berkualitas dengan harga bersaing.

Rata-rata tarif harian hotel (ADR) berada di angka Dh647, naik 2 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan pendapatan per kamar (RevPAR) mencapai Dh528. Peningkatan ini dikaitkan dengan strategi pemasaran yang konsisten dan investasi jangka panjang di sektor pariwisata oleh otoritas setempat.

Helal Saeed Almarri, Direktur Jenderal Departemen Ekonomi dan Pariwisata Dubai, menekankan bahwa posisi global Dubai sebagai tujuan wisata utama dunia menjadi salah satu kekuatan utama dalam mempertahankan pertumbuhan tersebut. “Kami melihat pertumbuhan positif secara menyeluruh, dan itu adalah hasil dari strategi yang adaptif dan promosi yang terfokus.”

Minat pada liburan lokal kian meningkat
Sementara itu di Abu Dhabi, tingkat pemesanan hotel untuk libur Idul Fitri tahun ini mencatat kenaikan signifikan, mencapai 56 persen kapasitas—naik dari 40 persen tahun lalu. Wilayah lain seperti Ras Al Khaimah dan Fujairah juga mulai mencuri perhatian, terutama bagi keluarga yang mencari pengalaman alam terbuka yang lebih tenang dan ramah anak.

Dengan kombinasi antara ketidakpastian global dan daya tarik lokal yang makin kuat, liburan di dalam negeri kini menjadi pilihan realistis dan menarik bagi banyak warga UEA. Satu hal yang pasti: di tengah dunia yang terus berubah, fleksibilitas menjadi kunci utama dalam merencanakan liburan.(gulftoday)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan