sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Waspada munculnya mutasi virus Covid-19 di akhir pandemi

Jumlah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan angka kematian karena kasus Covid-19 sedikit, yaitu hanya 0,3%.

 Atikah Rahmah
Atikah Rahmah Rabu, 05 Okt 2022 16:39 WIB
Waspada munculnya mutasi virus Covid-19 di akhir pandemi

Isu mengenai akhir pandemi Covid-19 ramai diperbincangkan. Seperti pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang menilai bahwa akhir pandemi sudah di depan mata. Hal ini juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa pandemi di Indonesia sudah mulai mereda dan akan dinyatakan akhir dari pandemi. 

Guru Bear Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Amin Soebandrio menilai, jumlah kasus Covid-19 cenderung menurun, dibanding sebelum-sebelumnya. Namun, virus Covid-19 masih terus bermutasi. Meski jumlah kasus Covid-19 masih ada, tetapi jumlah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan angka kematian karena kasus Covid-19 sedikit, yaitu hanya 0,3%.

“Kita memang berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan harus mempersiapkan diri terhadap perubahan dari pandemi ke endemi. Tugas itu tidak hanya pemerintah saja, tetapi juga masyarakat beserta fasilitas dan tenaga kesehatan karena mungkin pandemi Covid-19 akan berakhir,” kata Amin.

Amin mengungkap, jumlah orang yang menderita sakit berat karena Covid-19 saat ini hanya 0,3% dari total penduduk di dunia. Namun menurutnya, ada satu kemungkinan virus lain yang serupa turunan dari Omicron atau hasil mutasi, yang bisa menyebabkan munculnya kembali Covid-19 di akhir pandemi,

“Sekali lagi, saya tekankan kembali. Kasusnya belum hilang, walaupun WHO bilang akan berakhir pandeminya, tetapi jumlah kasus, orang yang sakit, dan virusnya masih ada dan terus bermutasi. Namun, semuanya masih bisa diprediksi,” imbaunya. 

Bahkan, kasus Covid-19 tidak mengalami penambahan. Namun, berdasarkan beberapa pengamatan yang diungkap Amin, ada beberapa kasus berat yang saat dites secara serologi bukan gejala Covid-19, tetapi antibodinya positif terpapar Covid-19, 

“Sampai saat ini kita baru berpikir, hal ini adalah apa yang disebut sebagai post Covid dan lainnya. Namun, kemungkinan juga ini karena ada infeksi berdampingan dengan mikroba lain, yang menyebabkan kerusakan jaringan dan kerusakan organ yang lebih parah dan masih membutuhkan pengamatan lebih dalam lagi,” ucap Amin.

Maka dari itu, Amin mengingatkan perlu menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga kebersihan, dan menjaga jarak, sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari agar Indonesia segera memasuki masa akhir pandemi Covid-19. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid