sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perang bintang di selatan Tangerang 

Perwakilan-perwakilan dinasti politik meramaikan Pilkada Tangerang Selatan 2020.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 07 Okt 2020 08:16 WIB
Perang bintang di selatan Tangerang 

Tangerang Selatan (Tangsel) dipastikan bakal kembali dikuasai perwakilan dinasti politik selepas Airin Rachmi Diany mengakhiri jabatannya pada penghujung 2020. Pasalnya, semua pasangan calon yang mengisi Pilkada Tangsel kali ini punya kaitan kekerabatan dengan elite-elite politik lokal dan nasional. 

Pada pentas lokal, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie maju berpasangan dengan politikus Golkar Pilar Saga Ichsan. Pilar adalah putra dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. 

Dari dinasti politik nasional, Rahayu Saraswati "dikirimkan" Gerindra mendampingi mantan Sekda Tangsel Muhammad. Saraswati ialah keponakan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Pasangan Muhammad-Sara mengantongi nomor urut 1 di Pilkada Tangsel. 

Selain Saraswati, kontestasi politik lokal ini juga diramaikan kehadiran Siti Nur Azizah, putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Azizah menggandeng politikus PKS Ruhamaben sebagai pendamping dan mengantongi nomor urut 2. 

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak memprediksi pertarungan perwakilan-perwakilan dinasti politik di Tangsel bakal berlangsung sengit. Menurut dia, ketiga paslon memiliki kekuatan yang relatif setara.

"Masing-masing punya sumber daya yang bisa diandalkan. Ketiga kontestan tersebut mempunyai basis dan modal sosial, politik, ekonomi yang relatif setara," ujarnya saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Zaki, pemenang kontestasi bakalan sulit diprediksi. Apalagi, Apalagi, karakter pemilih di Tangsel cenderung beragam. Hal itu setidaknya terlihat dari perolehan kursi parpol pada Pileg 2019.

"Ada empat parpol (pemenang) dengan yang ideologi yang berbeda, yakni Golkar, PDI-P, Gerindra dan PKS. Tidak ada yang mendominasi. PSI sebagai pendatang baru berhasil mendobrak dengan 4 kursi. Jadi, semua warna ada di sini dengan komposisi yang relatif seimbang," jelas dia. 

Sponsored

Infografik Alinea.id/Dwi Setiawan

Berita Lainnya
×
tekid