sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pejabat Rusia nyatakan perang siber sudah 'berjalan lancar'

Putin dan pejabat Rusia lainnya menyatakan bahwa konflik di Ukraina adalah perang saudara antara pemerintah pusat di Kyiv dan etnis Rusia.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Rabu, 22 Des 2021 16:09 WIB
 Pejabat Rusia nyatakan perang siber sudah 'berjalan lancar'

Konflik global antara kekuatan besar dunia "sudah berjalan lancar," menurut seorang diplomat senior Rusia, dan itu terjadi di dunia maya.

"Perang (di dunia maya) sedang berlangsung dan berjalan sangat intensif," kata direktur keamanan informasi internasional Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Krutskikh, pada konferensi ilmu politik.

 "Media dengan tepat mengatakan bahwa ini adalah Perang Dunia Ketiga, dan yang penting sekarang adalah menghitung kerusakan dan memastikan siapa yang akan kalah pada akhirnya dan bagaimana bentuk dunia nanti sebagai akibat dari perang ini."

Para penyerang siber Rusia telah menikmati berbagai keberhasilan profil tinggi terhadap target Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, menurut pejabat intelijen AS, termasuk pelanggaran SolarWinds 2020, yang membuat ribuan entitas rentan terhadap mata-mata siber Rusia selama berbulan-bulan.

Presiden Joe Biden mengancam akan membalas atas sektor energi Rusia jika apa yang disebut serangan ransomware (jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memblokir akses ke sistem komputer) terhadap infrastruktur penting Amerika terus berlanjut. Tetapi komentar Krutskikh mengedepankan konflik siber sebagai fitur reguler dari ketegangan geopolitik.

"Tidak peduli seberapa keras kita mencoba untuk mengatakan bahwa semua ini disamarkan dan bahwa ini bukan pertarungan atau perang, pada kenyataannya, aktivitas militer di dunia maya sedang berjalan lancar," kata Krutskikh, penasihat khusus Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebuah pergulatan Hubungan Masyarakat antara pejabat Rusia dan Barat meningkat dalam beberapa pekan terakhir, kala Ukraina memperingatkan bahwa Kremlin sedang bersiap memperluas perang di bagian timur negara mereka. Dan utusan Rusia berkilah bahwa NATO menciptakan potensi konflik.

"Satu-satunya cara untuk menyelesaikan situasi adalah dengan bersama-sama mengembangkan perjanjian jangka panjang yang akan mencegah ekspansi NATO lebih lanjut ke timur dan penyebaran sistem senjata yang mengancam kita di sekitar perbatasan Rusia," kata juru bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova, awal bulan ini.

Sponsored

Putin dan pejabat Rusia lainnya menyatakan bahwa konflik di Ukraina adalah perang saudara antara pemerintah pusat di Kyiv dan etnis Rusia yang, menurut Moskow, dipicu penganiayaan Ukraina atas pendirian Republik Rakyat Donetsk (DNR) dan Republik Rakyat Luhansk ( LPR) di wilayah Donbas di Ukraina timur.

Pejabat Ukraina dan NATO menyatakan bahwa Rusia menginvasi wilayah tersebut setelah mencaplok Krimea, sebuah laporan yang diperkuat oleh putusan baru dalam kasus pidana yang melibatkan seorang warga sipil Rusia di industri nutrisi militer.

"Panganan ini dimaksudkan untuk dikirim ke unit militer Angkatan Bersenjata Rusia yang ditempatkan di wilayah DNR dan LNR," kata pengadilan Rusia dalam putusan yang menghukum eksekutif penipuan tersebut.

Pernyataan itu diungkit oleh Moscow Times, yang mencatat bahwa "putusan itu tidak lagi terlihat di situs web pengadilan pada Kamis sore."

Letnan utama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk urusan Eropa dan Eurasia, Asisten Sekretaris Karen Donfried, melakukan perjalanan ke Moskow pekan ini. Dan pejabat Rusia mengulangi permintaan mereka untuk "jaminan keamanan dalam konteks upaya terus-menerus AS dan NATO buat mengubah situasi militer dan politik Eropa yang menguntungkan mereka" setelah pertemuan Rabu dengan Donfried.

Pemangku kebijakan luar negeri Amerika berusaha mencegah invasi lain ke Ukraina dengan mengancam akan menjatuhkan "sanksi ekonomi yang menghancurkan" pada Rusia.

"Sektor perbankan Rusia akan musnah," kata Ketua Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menendez, seorang Demokrat-New Jersey, awal bulan ini. "Utang negara akan diblokir. Rusia akan dihapus dari sistem pembayaran SWIFT. Apa yang sedang dibahas adalah di ujung maksimum spektrum itu, atau seperti yang saya sebut, induk dari semua sanksi."

Krutskikh, direktur keamanan informasi, mengutip ancaman itu dalam diskusinya tentang pertempuran siber yang sedang berlangsung.

"Ketika kita menghadapi ancaman terputusnya SWIFT, dari aliran keuangan, yang tidak dalam skala tindakan biasa, ini juga merupakan masalah keamanan nasional," katanya, menurut media pemerintah. "Dengan kata lain, teknologi ini telah melibatkan isu-isu tertentu dalam masalah perang dan perdamaian mungkin untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir."

Dan Krutskikh menyiratkan bahwa kecuali analis politik mencari tahu "bagaimana keluar dari situasi ini," bahaya digital semacam itu dapat berpindah ke dunia fisik dengan konsekuensi eksistensial.

"Jika tidak, umat manusia akan menghancurkan dirinya sendiri sesuai dengan prediksi nenek moyang kita," katanya. (gazette.com)

Berita Lainnya
×
tekid