11 jenazah WNI korban kapal tenggelam di Johor Bahru teridentifikasi
Dari angka tersebut, enam jenazah telah dikonfirmasi oleh keluarga di Indonesia maupun Malaysia.

Mabes Polri menjelaskan perkembangan penanganan kapal tenggelam di Johor Bahru Malaysia pada Minggu (19/12).
Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Internasional (Hubinter) Mabes Polri Brigjen Pol Krishna Murti mengatakan, sebanyak 11 jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) sudah teridentifikasi. Dari angka tersebut, enam jenazah telah dikonfirmasi oleh keluarga di Indonesia maupun Malaysia.
"Konsultan Jendral Republik Indonesia Johor Bahru (KJRI JB) saat ini dalam persiapan repatriasi enam jenazah ke Indonesia. Pelaksanaan repatriasi diupayakan secepatnya dengan opsi melalui jalur laut dari Johor menuju Batam, mengingat waktu tunggu jika dipulangkan via udara melalui bandara KLIA," ujar Krishna dalam keterangannya, Senin (20/12).
Krishna menjelaskan, perizinan Kapal Pol Air Indonesia masuk ke Malaysia pun kini sedang diupayakan oleh Staf teknis Polri dan KJRI JB melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur (KBRI KL) KBRI KL.
"Berdasarkan informasi dari Ditpolair Korpolairud jenis kapal yg direncanakan adalah KP Bisma-8001 dengan kapasitas angkut sampai dengan 20 jenazah dan KP Laksmana-7012 dengan kapasitas angkut sampai delapan jenazah," katanya.
Adapun, lanjut Krishna, nama dan asal daerah enam jenazah WNI yang sudah terkonfirmasi oleh keluarganya.
"Misrukiah dari Pekanbaru, Tukimin Martameja dari Cilacap, Bangsal Udin Basar dari Lombok Tengah, Syech Mulachela dari Lombok Tengah, Ahmad Abullah Patoni dari Lombok Timur, dan Andy Maulana dari Cilacap," tegasnya.
Lalu, Krishna menegaskan, untuk percepatan identifikasi jenazah, Staf teknis (Stafnis) Polri telah menyampaikan hasil sidik jari jenazah kepada Mabes Polri c.q. Divhubinter Polri untuk diteruskan ke satuan kerjar terkait.
Selain itu, kata Krishna, mengingat misi tersebut adalah kemanusiaan internasional, Divhubinter Polri akan mengirimkan tiga personel yakni, AKBP Priyo Wases, AKBP Yunik Dwi Astuti dan AKBP Tito untuk mengoordinasikan giat.
"Dan direncanakan terbang menuju Batam, Kepri dan berkoordinasi dengan Polda Kepri dan Stafnis Polri dalam pelaksanaannya," ungkapnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Curhat periset BRIN: Tak punya alat, rebutan kursi
Jumat, 27 Jan 2023 06:38 WIB
Dilema distribusi energi terbarukan: PLN untung atau buntung?
Kamis, 26 Jan 2023 09:06 WIB